Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik melemah pada Rabu (16/11/2022) di tengah pemimpin dunia berkumpul di Bali, Indonesia, untuk hari kedua KTT G20.
Mengutip CNBC, Rabu, 16 November 2022 investor akan mengamati dengan seksama untuk rincian lebih lanjut setelah pihak berwenang Polandia mengatakan rudal buatan Rusia menewaskan dua warga dan penyelidikan sedang dilakukan.
Baca Juga
Indeks Nikkei 225 di Jepang turun 0,59 persen dan Topix turun 0,5 persen. Indeks Kospi Korea Selatan tergelincir 1,02 persen dan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,48 persen. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,3 persen.
Advertisement
Raksasa teknologi China Tencent akan melaporkan pendapatan kuartal III dan sebuah laporan mengatakan perusahaan sedang melakukan pemutusan hubungan kerja baru.
Bank Indonesia memulai pertemuan dua harinya, dengan ekonom memperkirakan suku bunga acuan akan dinaikkan sebesar 50 basis poin menjadi 5,25 persen.
Semalam di Amerika Serikat (AS), saham naik setelah ukuran inflasi grosir mengisyaratkan bahwa tekanan mungkin mereda. Rata-rata utama naik pada Selasa setelah laporan lain mengisyaratkan bahwa inflasi bisa melambat.
Indeks Dow Jones Industrial Average mengakhiri hari dengan naik 56,22 poin, atau 0,2 persen, pada 33.592,92. S&P 500 naik 0,9 persen menjadi 3.991,73, dan Nasdaq Composite yang padat teknologi naik 1,5 persen menjadi ditutup pada 11.358,41.
Di sisi lain, JPMorgan menurunkan perkiraan ekonominya untuk China sebagai tanggapan terhadap perkembangan termasuk lonjakan kasus Covid-19 baru-baru ini dan hambatan penting pada aktivitas domestik, menurut para analis dalam sebuah catatan.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
PDB China
Bank investasi sekarang mengharapkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China untuk 2022 mencapai 2,9 persen, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,1 persen. Pada 2023, JPMorgan melihat ekonomi China tumbuh 4 persen, dibandingkan dengan prediksi sebelumnya sebesar 4,5 persen.
Data penjualan ritel dan produksi industri Oktober yang dirilis Selasa mengecewakan karena pertumbuhan global melambat dan China berjuang melawan wabah Covid-19.
Goldman Sachs mengatakan puncak harga logam baterai semakin dekat. Mengingat pandangan ini, menyaring Global X Lithium & Battery Tech ETF untuk saham terkait pembuat kendaraan listrik yang dapat menawarkan peluang bagi investor.
Advertisement
Di sisi lain, dua orang tewas setelah rudal buatan Rusia jatuh di Polandia. Hal itu diungkapkan kementerian luar negeri negara tersebut Rabu pagi.
Kementerian Polandia mengatakan Rusia sedang melakukan serangan panjang terhadap infrastruktur Ukraina ketika rudal menghantam desa Przewodów, menewaskan dua warga Polandia. Menteri Luar Negeri Polandia Zbigniew Rau meminta duta besar Rusia untuk penjelasan rinci segera atas insiden tersebut.
Advertisement
Penutupan Bursa Saham Asia pada 15 November 2022
Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Selasa, 15 November 2022 seiring pertemuan China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Indeks Hang Seng melompat 4,11 persen ke posisi 18.343,12. Indeks Hang Seng teknologi melompat 7,3 persen. Di bursa saham China, indeks Shanghai menguat 1,64 persen ke posisi 3.134,08. Indeks Shenzhen bertambah 2,14 persen ke posisi 11.351,33. Penguatan bursa saham China di tengah rilis data penjualan ritel dan produksi industri yang merosot sesuai harapan.
Di Australia, indeks ASX melemah 0,07 persen ke posisi 7.141,60. Indeks Kospi naik 0,23 persen ke posisi 2.480,33. Indeks Nikkei menguat terbatas 0,1 persen ke posisi 27.990,17.
Advertisement
Penutupan Wall Street 15 November 2022
Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melanjutkan reli pada perdagangan Selasa, 15 November 2022. Wall street menguat yang didorong inflasi dan laporan lain mengisyaratkan kenaikan harga dapat melambat.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones menguat 56,22 poin atau 0,17 persen ke posisi 33.592,92. Indeks S&P 500 bertambah 0,87 persen ke posisi 3.991,73. Indeks Nasdaq menanjak 1,45 persen ke posisi 11.358,41.
Rata-rata indeks acuan menguat setelah indeks harga produsen, ukuran inflasi grosir menunjukkan kenaikan 0,2 persen pada Oktober 2022 dibandingkan perkiraan konsensus dari Dow Jones untuk kenaikan 0,4 persen.
Advertisement
Laporan itu muncul setelah data indeks harga konsumen pekan lalu menunjukkan tanda-tanda tekanan inflasi mereda bulan lalu, memicu reli tajam.
“Bacaan Producer Price Index (PPI) tentu menambah lebih banyak bahan bakar bagi mereka yang merasa kita mungkin akhirnya berada pada tren penurunan inflasi,” ujar Head of Model Portfolio Construction Morgan Stanley Global Investment Office, Mike Loewengart dikutip dari CNBC, Rabu (16/11/2022).
Ia menambahkan, pasar menerima penurunan konsumen pekan lalu. “Reaksi awal hari ini tampaknya kurang lebih sama,” tutur dia.
Analis Baird, Ross Mayfied menuturkan, narasi inflasi puncak mendapatkan daya tarik tetapi batasan untuk poros the Federal Reserve (the Fed) masih tinggi.
“Akan ada kegelisahan di bank sentral mengingat kekhawatiran kredibilitas mereka dan keinginan untuk menghindari kesalahan tahun 1970 ( kebijakan stop and start yang memperpanjang inflasi),” ujar dia.
Mayfield menambahkan, hal kecil sudah diletakkan untuk perlambatan dalam kecepatan pengetatan menuju 2023.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement