Sukses

Neraca Perdagangan Bayangi IHSG, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 15 November 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 6.954-7.141 pada Selasa, 15 November 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham, Selasa (15/11/2022). Rilis neraca perdagangan,  harga komoditas dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bayangi IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pergerakan IHSG akan diwarnai oleh rilis neraca perdagangan yang disinyalir akan berada dalam kondisi stabil. Sedangkan pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan peluang tekanan masih cukup besar.

“Namun, potensi gejolak terhadap harga komoditas dna nilai tukar rupiah akan dapat memberikan setimen terhadap pola gerak IHSG ke depan, sehingga hari ini IHSG berpotensi menguat,” ujar William dalam catatannya.

William prediksi, IHSG berada di kisaran 6.954-7.141 pada Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup terkoreksi 1 persen ke 7.014 pada perdagangan 14 November 2022, tetapi koreksinya masih tertahan oleh MA20.

“Selama IHSG tidak terkoreksi ke bawah 6.956 sebagai area supportnya, maka posisi IHSG diperkirakan sudah menyelesaikan wave b pada skenario hitam atau wave (ii) pada skenario merah,” tutur dia.

Selanjutnya, ia menilai, IHSG berpeluang untuk menguji kembali area resistance di 7.128, apabila tertembus, maka terdapat kemungkinan IHSG akan mengarah ke 7.242 terlebih dahulu. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.890,6.956 dan resistance 7.128,7.178.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP), PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP), dan PT Timah Tbk (TINS).

Sedangkan William memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Selanjutnya PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) - Buy on Weakness

Saham INCO ditutup terkoreksi 1,7 persen ke 7.300 pada perdagangan 14 November 2022 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.

“Kami perkirakan, posisi INCO saat ini sedang berada di awal wave (iv) dari wave [c] dari wave Y, sehingga INCO akan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.

Buy on Weakness: 6.925-7.250

Target Price: 7.550, 8.225

Stoploss: below 6.800

 

2.PT Indah Kiat Pulp and Papers Tbk (INKP) - Buy on Weakness

Saham INKP ditutup terkoreksi 0,2 persen ke 10.050 pada perdagangan Senin, 14 November 2022.

“Kami memperkirakan, posisi INKP saat ini sedang berada pada bagian dari wave [iv] dari wave 5, sehingga INKP masih rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.

Buy on Weakness: 9.750-10.000

Target Price: 10.400, 10.750

Stoploss: below 9.350

 

3.PT London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) - Buy on Weakness

Saham LSIP ditutup di 1.110 pada perdagangan 14 November 2022. Selama tidak terkoreksi ke bawah 1.030 sebagai stoplossnya, posisi LSIP saat ini berada pada bagian dari wave [ii] dari wave 1 sehingga LSIP masih rawan koreksi dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk BoW.

Buy on Weakness: 1.060-1.090

Target Price: 1.170, 1.230

Stoploss: below 1.030

 

4.PT Timah Tbk (TINS) - Buy on Weakness

Saham TINS ditutup terkoreksi 0,3 persen ke 1.445 pada perdagangan 14 November 2022 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.

“Kami perkirakan, posisi TINS saat ini sedang berada pada bagian dari wave iv dari wave (iii) dari wave [iii], sehingga koreksi TINS dapat dimanfaatkan untuk BoW,” ujar dia.

Buy on Weakness: 1.405-1.445

Target Price: 1.525, 1.600

Stoploss: below 1.325

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG 14 November 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham, Senin, (14/11/2022). Sektor saham teknologi masih memimpin koreksi di antara sektor saham lainnya.

Mengutip data RTI, IHSG merosot 0,98 persen ke posisi 7.019,39. Indeks LQ45 turun 1,18 persen ke posisi 1.001,02. Sebagian besar indeks acuan kompak tertekan. Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.104,76 dan terendah 7.014,29. Sebanyak 295 saham melemah dan 235 saham menguat. Sementara itu, 179 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.429.222 kali dengan volume perdagangan saham 25,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.514.

Mayoritas sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,67 persen dan indeks sektor saham IDXhealth menanjak 0,66 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXtechno merosot 2,31 persen, dan catat koreksi terbesar.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Indeks sektor saham IDXenergy tergelincir 0,96 persen, indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,25 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 0,79 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal turun 0,17 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXfinance terpangkas 0,94 persen, indeks sektor saham IDXproperty tersungkur 0,04 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,73 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi susut 0,18 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG berlawanan dengan bursa global yang mayoritas bergerak menguat.

“Namun, secara teknikal kami sudah sampaikan bahwa IHSG rawan koreksi minor setelah akhir pekan kemarin menguat cukup signifikan,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dari sisi lain, ia memperkirakan, investor juga cenderung wait and see untuk menanti rilis data neraca dagang yang diperkirakan menyusut dan menanti Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia.

Untuk prediksi IHSG Selasa, 15 November 2022, Herditya menuturkan, IHSG masih rawan koreksi untuk uji area 6.980-7.000. Sedangkan level support di 6.956 dan resistance di 7.106.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.