Sukses

Jadi Pionir, Bos Bersama Zatta Jaya Ajak Pemain Industri Fesyen Muslim Melantai di Bursa

Langkah perseroan Bersama Zatta Jaya masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola.

Liputan6.com, Jakarta PT Bersama Zatta Jaya Tbk (ZATA) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Kamis 10 November 2022.

Direktur Utama PT Bersama Zatta Jaya Tbk, Elidawati mengatakan, hadirnya perseroan sebagai pionir industri fesyen muslim di Bursa, diharapkan dapat membangkitkan semangat industri fesyen tanah air untuk semakin maju, berkembang dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

“Saat ini kami yakin banyak sahabat kami yang layak dan berpotensi IPO. Mudah-mudahan akan mengikuti kami untuk tercatat di BEI,” kata dia dalam Seremoni Pencatatan Perdana Saham ZATA dan KETR, Kamis (10/11/2022).

Elidawati menambahkan, langkah perseroan untuk masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik. HAl-hal itu diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder ke depannya.

Sebelumnya, dalam rangka IPO perseroan melepas 1,7 miliar saham setara dengan 20,01 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh, dengan harga saham perdana Rp 100 per saham. Sehingga dana yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp 170 miliar.

Rencananya, sekitar 13,4 persen dari dana IPO itu akan digunakan untuk melakukan pembayaran seluruh kewajiban keuangan perseroan terkait dengan fasilitas Kredit Modal Kerja di PT Bank Raya Indonesia Tbk.

Sekitar 47,79 persen untuk belanja modal ekspansi pembukaan toko baru dan sisanya 38,81 persen untuk modal kerja termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional perseroan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prospek Industri Fesyen Muslim

Menurut data dari Fitch Solutions, pertumbuhan pengeluaran rumah tangga untuk pakaian dan alas kaki hingga tahun 2026 diprediksi akan terus bertumbuh dengan rata – rata pertumbuhan 7,5 persen setiap tahunnya menjadi Rp 469,3 triliun (USD 34,7 miliar) pada 2026.

Selain itu, pemerintah juga terus mendukung Indonesia untuk menjadi kiblat fesyen muslim dunia. Hal ini mendorong perseroan menangkap peluang menghadirkan brand fesyen muslim, membangun pusat distribusi untuk meningkatkan kapasitas dalam rangka memenuhi kebutuhan market muslim di Indonesia.

“Dengan menghadirkan produk-produk yang berkualitas dan harga yang kompetitif diharapkan perseroan dapat memenuhi kebutuhan segmen market muslim yang luas, meningkatkan lapangan pekerjaan, dan pada akhirnya berkontribusi lebih bagi negara lewat pajak yang dibayarkan”, tutup Elidawati.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.