Sukses

Saham Tesla Catatkan Pekan Terburuk Sejak Maret 2020, Kenapa?

Selama akhir pekan, Tesla melaporkan jumlah produksi dan pengiriman kendaraan listrik yang tidak memenuhi ekspektasi.

Liputan6.com, Jakarta Saham Tesla turun hampir 16 persen, selama apa yang disebut CEO Elon Musk sebagai "7 hari yang sangat intens" ke salah satu dari 108 juta pengikutnya di Twitter.

Melansir laman CNBC, Sabtu (8/10/2022), saham Tesla ditutup pada posisi USD 265,25 pada 30 September lalu.

Pada penutupan pasar sepekan kemudian, saham Tesla diperdagangkan turun ke level USD 223,07, Turun hampir 16 persen.

Itu adalah minggu terburuk saham produsen mobil listrik ini sejak Maret 2020, ketika pandemi Covid-19 mulai mencengkeram AS, menutup bisnis dan kehidupan publik.

Selama akhir pekan, Tesla melaporkan jumlah produksi dan pengiriman kendaraan listrik yang tidak memenuhi ekspektasi.

Pada hari Senin, Musk mulai memicu badai politik dengan berpendapat tentang bagaimana menurutnya invasi brutal Rusia ke Ukraina harus diselesaikan.

Setelah itu, catatan publik mengungkapkan bahwa Musk telah memberi tahu Pengadilan Kanselir Delaware bahwa ia akan menyelesaikan akuisisi Twitter senilai USD 44 miliar pada bulan Oktober. Ini kesepakatan yang telah dia coba hindari selama berbulan-bulan.

Pengiriman Tesla

Menurut perkiraan yang dikumpulkan FactSet, analis memperkirakan Tesla akan mengirimkan 364.660 mobil untuk periode yang berakhir 30 September 2022.

Tapi akhir pekan lalu, ternyata Tesla melaporkan hanya mengurim total 343.000, dan memproduksi 365.000 mobil listrik.

Jumlah ini meskipun telah memulai produksi di dua pabrik baru di Brandenburg, Jerman, dan Austin, Texas.

Analis bertanya-tanya apakah Tesla sekarang menghadapi erosi permintaan di China, di mana ia menghadapi persaingan tertajam dari BYD, baterai lithium ion yang didukung Warren Buffet dan pembuat kendaraan listrik.

Tesla juga mengadakan acara perekrutan insinyur pada pekan lalu, di mana ia meluncurkan prototipe awal robot humanoid dan berbicara tentang tantangan dan kemajuan yang tersisa dalam mengembangkan teknologi self-driving yang dapat mengubah mobilnya menjadi robotaxis dengan pembaruan perangkat lunak. 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Musk tentang Rusia

Pada hari Senin, Musk memposting jajak pendapat Twitter yang mengukur dukungan untuk apa yang diklaim sebagai kemungkinan hasil dari konflik tujuh bulan antara Rusia dan Ukraina.

Dia menyarankan pemungutan suara baru di bawah pengawasan PBB di Ukraina. Pilihan tentang apakah warga dari negara demokratis yang dikepung harus bergabung dengan Rusia.

Dia juga menyarankan Ukraina harus menyerahkan Krimea ke Rusia, dan bahwa negara itu kemudian harus tetap “netral” daripada bersekutu dengan NATO atau Rusia.

Kremlin memuji Musk, tetapi dia mendapat kritik tajam dari banyak orang termasuk Presiden Ukraina Zelenskyy, duta besar Ukraina untuk Jerman Andrij Melnyk, Senator Carolina Selatan Lindsay Graham dan aktivis hak asasi manusia anti-Putin dan mantan juara catur Garry Kasparov.

Kasparov, yang berusaha menghalangi naiknya Putin ke tampuk kekuasaan dan dipenjara serta dipukuli karena aktivismenya sebelum melarikan diri dari negara itu, menggambarkan rencana Musk sebagai "pengulangan propaganda Kremlin."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.