Sukses

Alasan Gudang Garam Bangun Bandara di Kediri

Liputan6.com, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) tegaskan tak ada keterkaitan nasib industri rokok dengan proyek pembangunan Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman menegaskan, pembangunan bandara di Kediri ini tidak ada kaitannya dengan exit strategi perseroan dari industri rokok.

Heru mengakui adanya penurunan kinerja, utamanya sejak pandemi covid-19. Bersamaan dengan itu, pemerintah menaikkan tarif cukai hasil tembakau hingga 23 persen pada 2020, sehingga kinerja perseroan tergerus signifikan. Kendati begitu, ia menjelaskan bahwa pembangunan bandara ini telah diinisiasi bahkan sebelum pandemi covid-19.

“Bandara itu punya tujuan. Tentu kita harapkan profit, tapi lebih banyak tujuannya itu menyediakan airport di Kediri. Sehingga penduduk atau semua yang di sekitar bisa dapatkan manfaat jangka panjang, dan GGRM juga akan nikmati. “Yang jelas, airport itu tidak ada hubungannya dengan industri rokok ini,” kata Heru dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9/2022).

Proyek Bandara Kediri ini akan memiliki landasan pacu atau runway dibuat sepanjang 3.300 meter, disebut mampu didarati oleh Boeing 777. Meski diakui terdapat sejumlah hambatan, tetapi Heru memastikan proses pembangunan tetap berlanjut, dan ditargetkan rampung tahun depan.

“Memang mungkin ada gangguan sedikit, yaitu cuaca atau curah hujan atau covid-19, tapi proyek bandara akan tetap jalan dan diperkirakan bisa selesai di akhir tahun 2023. Mudah-mudahan,” kata Heru.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Anak Usaha Gudang Garam Siap Bangun Bandara Kediri Rp 10,8 Triliun

Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) telah menandatangani perjanjian kerjasama antara pemerintah dan badan usaha (KPBU) sehubungan dengan pembangunan bandara baru di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Pada 7 September 2022, perseroan melalui entitas anak, PT Surya Dhoho Investama (SDHI) melakukan penandatanganan KPBU dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan selaku penanggung jawab proyek kerjasama (PJPK).

Penandatangan perjanjian KPBU itu merupakan tindak lanjut dari ditetapkannya Gudang Garam sebagai badan usaha pemrakarsa oleh Kemenhub berdasarkan surat nomor PL/101/1/9 PHB 2021 tanggal 1 Maret 2021 tentang persetujuan studi kelayakan proyek KPBU Bandar Udara Baru di Kabupaten Kediri.

Serta berdasarkan pengumuman hasil pengadaan badan usaha baru di Kabupaten Kediri yang diterbitkan oleh panitia pengadaan badan usaha pelaksana KPBU Bandar Udara Baru di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, nomor PL.104/02.A/7/Panpel-Kediri-2022 tanggal 22 Juli 2022 tentang surat penunjukan langsung badan usaha, yang ditujukan kepada perwakilan resmi kerja sama operasi (KSO) PT Gudang Garam Tbk.

“PT Angkasa Pura I (Persero) telah menyampaikan penunjukan langsung KSO PT Gudang Garam Tbk dalam proyek KPBU Bandar Udara Baru di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, yang kemudian ditindaklanjuti oleh perseroan dengan ditetapkannya SDHI sebagai badan usaha pelaksana (BUP) KPBU Bandar Udara di Kabupaten Kediri, Jawa Timur,” ujar Sekretaris Perusahaan Gudang Garam, Heru Budiman dalam keterbukaan informasi Bursa, Jumat (9/9/2022).

Berdasarkan perjanjian KPBU itu, jangka waktu kerjasama adalah 50 tahun sejak tanggal operasi komersial tahap I. Lebih lanjut, penandatanganan perjanjian KPBU Bandara Kediri ini tidak memiliki dampak terhadap kegiatan operasional, hukum, dan kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan.

 

3 dari 4 halaman

Bangun Bandara, Gudang Garam Kembali Setor Modal Rp 2 Triliun ke Anak Usaha

Sebelumnya, PT Gudang Garam Tbk (GGRM) kembali setor modal Rp 2 triliun kepada PT Surya Dhoho Investama (SDHI), perusahaan terkendali dan afiliasi yang garap bandara di Kediri, Jawa Timur. PT Gudang Garam Tbk memiliki 99,99 persen saham SDHI.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (2/3/2022), PT Gudang Garam Tbk mengambil seluruh saham yang dikeluarkan SDHI sebanyak 2 juta lembar saham.

Perseroan menyetor tambahan modal dan disetor pada SDHI sebesar Rp 2 triliun.Penyetoran tambahan modal ditempatkan dan modal disetor tersebut akan dilakukan bertahap yang dimulai dengan penyetoran awal Rp 100 miliar pada 4 Maret 2022. Sisanya disetor secara bertahap sampai seluruhnya disetor paling lambat pada akhir Desember 2022.

"Transaksi afiliasi yang bertujuan untuk meningkatkan modal SDHI tersebut, dilakukan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan bandar udara (bandara) terpadu di Kediri, Jawa Timur yang dibangun oleh perseroan melalui SDHI," tulis Direktur PT Gudang Garam Tbk Istata Siddharta dalam keterbukaan informasi BEI.

 

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Dengan demikian, modal ditempatkan dan modal disetor dari Rp 6 triliun menjadi Rp 8 triliun. Kepemilikan oleh perseroan seluruhnya 7.999.999 saham atau sebesar Rp 7,9 triliun.

Sementara itu, kepemilikan PT Surya Duta Investama sebanyak satu saham atau sebesar Rp 1 juta. Modal dasar SDHI juga ditingkatkan dari semulai Rp 8 triliun menjadi Rp 9 triliun.

Perubahan jumlah modal SDHI tersebut telah diputuskan di luar Rapat Umum Pemegang (keputusan sirkuler) SDHI pada 1 Maret 2022 yang akan dituangkan dalam akta perubahan anggaran dasar SDHI.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.