Sukses

IHSG Bakal Menguat, Pantau Rekomendasi Saham Hari Ini 2 September 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 7.002-7.223 pada Jumat, 2 September 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat (2/9/2022).

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berpotensi menguat pada Jumat pekan ini setelah rilis data ekonomi inflasi yang mencerminkan kondisi ekonomi masih dalam kondisi stabil.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Agustus 2022 sehingga mencetak deflasi. Angka deflasi pada Agustus 2022 tercatat 0,21 persen secara bulanan.

Deflasi terjadi karena penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 111,80 pada Juli 2022 menjadi 111,57 pada Agustus 2022. Tingkat deflasi ini menjadi yang terdalam sejak September 2019 dengan angka 0,27 persen.

Sehingga tingkat inflasi pada Agustus mengalami penurunan menjadi 4,69 persen (yoy). Angka yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) lebih rendah dari dari tingkat inflasi pada bulan Juli sebesar 4,94 persen.

“Maka terlihat pola gerak IHSG juga masih berada dalam kondisi sideways dengan potensi penguatan terbatas, hari ini IHSG berpotensi menguat,” kata William.

William menuturkan, IHSG akan berada di kisaran 7.002-7.223 pada Jumat pekan ini.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG ditutup terkoreksi 0,3 persen ke level 7.153 pada perdagangan 1 September 2022, meskipun tertahan oleh MA20-nya tetapi sudah mulai muncul adanya tekanan jual.

“Kami memperkirakan, selama IHSG tidak mampu break dari 7.230 sebagai resistancenya, posisi IHSG sedang berada di awal wave iii dari wave (a) dari wave [d] pada label hitam atau awal wave (E) di label merah, sehingga IHSG diperkirakan masih rawan koreksi untuk menguji area 6.973-7.065 terlebih dahulu,” ujar dia.

Ia mengatakan, bullish skenario yang berwarna biru, IHSG saat ini membentuk awal wave [v] dari wave 1 dan akan mengarah ke 7.355. Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.020,6.900 dan resistance 7.200,7.230 pada Jumat pekan ini.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal

Untuk rekomendasi saham hari ini yang dapat dicermati pelaku pasar, Herditya memilih saham antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Sedangkan William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON). Kemudian PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).

Berikut rekomendasi teknikal PT MNC Sekuritas:

1.PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR) - Buy on Weakness (1.675)

Saham ADMR ditutup terkoreksi 2,3 persen ke level 1.675 pada perdagangan Kamis, 1 September 2022, sempat menguat tetapi tertahan oleh MA60-nya.

“Kami perkirakan, posisi ADMR berada pada bagian dari wave [b] dari wave B sehingga ADMR masih rawan untuk terkoreksi terlebih dahulu,” kata dia.

Buy on Weakness: 1.550-1.605

Target Price: 1.850, 2.100

Stoploss: below 1.455

 

3 dari 4 halaman

Saham ANTM-BMRI

2.PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Buy on Weakness (1.935)

Saham ANTM ditutup terkoreksi 2,8 persen ke level 1.935 pada perdagangan Kamis, 1 September 2022, tetapi koreksinya masih tertahan oleh MA60.

“Kami perkirakan, posisi ANTM sedang berada pada bagian dari wave B dari wave (Y) sehingga koreksi ANTM akan relatif terbatas dan berpeluang menguat,” tutur dia.

Buy on Weakness: 1.790-1.885

Target Price: 2.090, 2.270

Stoploss: below 1.735

 

3.PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) - Spec Buy (171)

WMPP ditutup menguat 1,8% ke level 171 pada perdagangan kemarin (1/9) dan diiringi oleh munculnya volume beli. Selama tidak terkoreksi ke bawah 164 sebagai supportnya, maka posisi WMPP sedang berada di awal wave B dari wave (B).

Spec Buy: 166-170

Target Price: 181, 191

Stoploss: below 164

 

4. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) - Sell on Strength (8.925)

Saham BMRI ditutup menguat 0,8 persen ke level 8.925 pada perdagangan 1 September 2022, posisi BMRI mampu menembus Upper Band tetapi  terjadi penurunan volume.

“Dapat dicermati resistance 9,075, apabila BMRI belum mampu break resistance tersebut, maka posisi BMRI diperkirakan sudah berada di akhir wave [v] dari wave C dari wave (B) sehingga penguatannya akan terbatas dan rawan terkoreksi menuju ke 8.000-8.500,” ujar dia.

Sell on Strength: 8.950-9.000

 

4 dari 4 halaman

Penutupan IHSG 1 September 2022

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada perdagangan saham Kamis, 1 September 2022. Namun, IHSG berbalik arah ke zona merah di tengah tekanan dari dua sektor saham IDX basic dan IDXtechno.

Mengutip data RTI, IHSG melemah terbatas 0,36 persen ke posisi 7.153,10. Indeks LQ45 merosot 0,58 persen ke posisi 1.016,93. Sebagian besar indeks acuan tertekan. Pada Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.197,05 dan terendah 7.135,02. Sebanyak 238 saham menguat dan 282 saham melemah. 180 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.273.468 kali dengan volume perdagangan 27,5 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.830. Mayoritas sektor saham tertekan yang didorong indeks sektor saham IDXtechno melemah 1,65 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXbasic susut 1,47 persen, indeks sektor saham IDXhealth turun 0,99 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal tergelincir 0,65 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,51 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXfinance merosot 0,24 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,03 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,86 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal naik 0,50 persen, indeks sektor saham IDXindustry bertambah 0,15 persen dan indeks sektor saham IDXinfrastruktur mendaki 0,14 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.