Sukses

Penjualan Naik, Hero Supermarket Tekan Rugi Jadi Rp 113,7 Miliar

PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatat pertumbuhan penjualan dan menekan rugi pada semester I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,14 triliun.

Raihan itu naik 20 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,78 triliun. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,28 triliun dari Rp 1,05 triliun pada semester I 2021. Sehingga laba kotor Hero Supermarket pada peruh pertama 2022 turun 18 persen menjadi Rp 861,13 miliar dari Rp 729,91 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 2,82 miliar dan penghasilan lainnya Rp 13,31 miliar. Sementara beban usaha tercatat sebesar Rp 818,88 miliar dan biaya keuangan Rp 182,18 miliar. Sehingga perseroan mencatatkan rugi sebelum pajak sebesar Rp 123,8 miliar.

Meski begitu, raihan ini lebih baik dibanding periode yang sama tahun lalu di mana rugi sebelum pajak tercatat sebesar Rp 234,05 miliar. Perseroan juga mengantongi manfaat pajak penghasilan senilai Rp 5,15 miliar pada semester I 2022, lebih kecil dibandingkan semester I 2022 yang sebesar Rp 39,86 miliar.

Kendati begitu, perseroan berhasil menekan rugi periode berjalan dari operasi yang dihentikan menjadi sebesar Rp 118,65 miliar dari rugi Rp 194,19 pada semester I 2021.

Pada saat yang sama, perseroan berhasil mengukuhkan laba periode berjalan dari operasi yang dihentikan senilai Rp 4,88 miliar dari rugi Rp 356,7 miliar pada semester I 2021.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tekan Rugi

Capaian itu berdampak pada penurunan rugi periode berjalan pada semester I 2022 menjadi Rp 113,77 miliar dibanding semester I 2022 dengan rugi mencapai Rp 550,89 miliar. Sehingga rugi bersih per saham menjadi Rp 28 dari rugi sebelumnya sebesar Rp 132.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 6,5 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 6,27 triliun. Terdiri dari aset lancar Rp 2,72 triliun dan jumlah aset tidak lancar Rp 3,87 triliun.

Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar Rp 5,82 triliun, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 5,4 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 3,67 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 2,15 triliun. Sementara ekuitas justru turun menjadi Rp 767,67 miliar hingga Juni 2022 dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 8773,82 miliar.

 

3 dari 5 halaman

Prospek

Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrick Lindvall menuturkan, jangka waktu pandemi COVID-19 dan sejauh mana dampaknya terhadap PT Hero masih belum dapat dipastikan.

Namun demikan, Perseroan tetap optimistis kinerja keuangannya akan terus membaik sepanjang semester kedua tahun ini dengan pelonggaran pembatasan yang diberlakukan pemerintah dan perilaku konsumen yang mulai kembali normal.

“ PT Hero tetap fokus berinvestasi di bisnis utamanya dan membangun pondasi untuk memposisikan Perseroan agar mencapai pertumbuhan yang solid dan berkelanjutan dalam jangka panjang,” ujar dia dalam keterbukaan informasi BEI.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 31 Agustus 2022, saham HERO melemah 0,61 persen ke posisi Rp 1.640 per saham. Saham HERO dibuka turun tipis lima poin ke posisi Rp 1.645 per saham. Saham HERO berada di level tertinggi Rp 1.645 dan terendah Rp 1.555 per saham. Total frekuensi perdagangan 13 kali dengan nilai transaksi Rp 20,3 juta.

4 dari 5 halaman

Kinerja 2021

Sebelumnya, PT Hero Supermarket Tbk (HERO) mencatat kinerja keuangan beragam pada 2021. PT Hero Supermarket Tbk menekan rugi dan catat penurunan pendapatan sepanjang 2021.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (5/3/2022), PT Hero Supermarket Tbk membukukan pendapatan bersih Rp 3,48 triliun sepanjang 2021. Realisasi pendapatan turun tipis 2,19 persen dari periode 2020 sebesar Rp 3,55 triliun. Beban pokok pendapatan naik 10,12 persen dari Rp 1,78 triliun pada 2020 menjadi Rp 1,96 triliun pada 2021.

Dengan demikian, laba kotor susut 14,55 persen menjadi Rp 1,51 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,77 triliun.

Perseroan mencatat beban usaha turun 3,89 persen menjadi Rp 2,06 triliun pada 2021 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 2,15 triliun. Namun, biaya keuangan naik menjadi Rp 237,31 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 84,15 miliar.

 

 

5 dari 5 halaman

Selanjutnya

Di sisi lain, perseroan mencatat penghasilan keuangan naik 30,8 persen menjadi Rp 1,46 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,11 miliar. Penghasilan lainnya naik 107,1 persen menjadi Rp 38,32 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 18,50 miliar.

Melihat kondisi itu, PT Hero Supermarket Tbk mampu menekan rugi sepanjang 2021. Perseroan mencatat rugi tahun berjalan menjadi Rp 963,52 miliar pada 2021. Pada 2020, perseroan mencatat rugi tahun berjalan Rp 1,21 triliun.

Total ekuitas perseroan susut menjadi Rp 873,82 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,85 triliun.Total liabilitas naik menjadi Rp 5,39 triliun pada 2021 dari periode 2020 sebesar Rp 2,98 triliun.

Dengan demikian, total aset naik menjadi Rp 6,27 triliun pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 4,83 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 168,73 miliar pada 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 76,31 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.