Sukses

Bergerak Tak Wajar, BEI Pelototi Saham TECH

Dalam sepekan, saham TECH telah naik 1.925 poin atau 33,92 persen. BEI pun sedang mencermati transaksi saham TECH.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH). Hal itu menyusul terjadinya peningkatan harga saham TECH yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham TECH tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," mengutip keterbukaan informasi BEI, Senin (20/6/2022).

Saham TECH mencatatkan kenaikan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. TECH ditutup naik 900 poin atau 13,334 persen ke posisi 7.600 pada perdagangan Jumat, 17 Juni 2022.

Dalam sepekan, TECH telah naik 1.925 poin atau 33,92 persen. Informasi terakhir perseroan yang diumumkan melalui keterbukaan yakni mengenai perubahan kepemilikan pada 16 Juni 2022. Di mana salah satu Direktur perseroan, Sean William Henley melepas 19 juta sahamnya di HEAL dengan harga Rp 5.515 per lembarnya. Sehingga kepemilikannya sata in menjadi sebesar 952,4 juta lembar ari sebelumnya 971,4 juta lembar.  

Sebelumnya bursa telah mengumumkan: penghentian sementara (suspensi) perdagangan terhadap saham TECH di pasar reguler dan tunai pada periode 25 Agustus sampai dengan 1 September 2021. Kemudian penghentian sementara di pasar reguler dan tunai pada 18 Agustus 2021 dalam rangka Cooling Down. Selain itu, bursa juga mencatat UMA (Unusual Market Activity) pada 13 Agustus 2021 atas perdagangan saham TECH.

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham TECH tersebut, perlu kami sampaikan bahwa bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” kata bursa.

Oleh sebab itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan Tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pembukaan IHSG Senin 20 Juni 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan Senin (20/6/2022). Namun, investor asing melakukan aksi jual saham di seluruh pasar.

Pada pembukaan perdagangan, IHSG menguat 8 poin ke posisi 6.944,31. Indeks LQ45 bertambah 0,17 persen ke posisi 999. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada awal pekan ini, IHSG berada di zona tertinggi 6.958,22 dan terendah 6.918,56. Sebanyak 178 saham menguat dan 183 saham melemah. 202 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 92.930 kali dengan volume perdagangan 2,2 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 899,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 115,07 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.811. Sebagian besar sektor saham tertekan kecuali indeks sektor saham IDXhealth menanjak 0,74 persen dan indeks sektor saham IDXtechno mendaki 0,07 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy susut 1,12 persen, indeks sektor saham IDXtransportasi tergelincir 1,12 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 0,95 persen. Selain itu, indeks sektor saham IDXsiklikal turun 0,55 persen, indeks sektor saham IDXindustry tergelincir 0,54 persen.

 

3 dari 4 halaman

Prediksi dan Review IHSG

Mengutip riset PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menyebutkan, Iivestor mulai mencermati dampak disparitas suku bunga BI dan the Fed, yang telah menyempit hingga 175-200 Bps. Dalam sepekan, IHSG melemah lebih dari 2 persen, dengan aksi jual saham oleh investor asing senilai Rp 1,4 triliun, dan depresiasi rupiah ke level 14.800.

Pelemahan rupiah sejalan dengan tekanan pasar SBN, dengan yield SUN Benchmark 10Y FR91 naik 15 bps pasca kenaikan signifikan FFR 75 bps.

Pada akhir pekan, semua sektor melemah kecuali healthcare, di tengah sejumlah isu kesehatan saat ini. NHKSI Research memproyeksikan IHSG bergerak menguat dengan kisaran 6.850-7.150 pada Senin, 20 Juni 2022.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup melemah ke posisi 6.936 pada Jumat, 17 Juni 2022 seiring kekhawatiran investor terhadap koreksi global. Hal ini karena bank sentral terus memperketat kebijakan untuk meredam inflasi yang tinggi. Sektor saham bahan baku, industri dan konsumer non siklikal menjadi penghambat utama. Aksi beli asing terjadi atas saham BRMS, ADRO. Sedangkan aksi jual terjadi di saham MDKA, BBCA, dan BBRI.

Di sisi lain, saham emiten perkebunan melemah meski ekspor CPO didorong pemerintah tetapi harga minyak kelapa sawit merosot ke level terendah sejak pertengahan Februari 2022. Hal ini terjadi di tengah harapan kenaikan pengiriman dari Indonesia dan peningkatan produksi di Malaysia.

4 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers dan Aksi Investor Asing

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham FPNI menguat 16,36 persen

-Saham KBLV menguat 8,26 persen

-Saham INPS menguat 8,23 persen

-Saham INRU menguat 8,26 persen

-Saham BOSS menguat 7,02 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SLIS melemah 6,96 persen

-Saham PALM melemah 6,94 persen

-Saham PTDU melemah 6,94 persen

-Saham DFAM melemah 6,90 persen

-Saham POLU melemah 6,90 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham TBMS melemah 7 persen

-Saham SLIS melemah 6,95 persen

-Saham PTDU melemah 6,93 persen

-Saham DFAM melemah 6,90 persen

-Saham POLU melemah 6,9 persen

 

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain:

-Saham BBCA senilai Rp 54 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 10,4 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 8,1 miliar

-Saham UNVR senilai Rp 5,3 miliar

-Saham ADMR  senilai Rp 4 miliar

 

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain:

-Saham MDKA senilai Rp 57,6 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 33,3 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 27,7 miliar

-Saham ASII senilai Rp 9,3 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 6,1 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.