Sukses

Indonesian Tobacco Siapkan Belanja Modal Rp 25 Miliar pada 2022

Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk, Djonny Saksono mengatakan, belanja modal itu akan dialokasikan untuk menunjang operasional perseroan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesian Tobacco Tbk (ITIC) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 25 miliar pada 2022. Belanja modal tersebut lebih tinggi dari yang semula disiapkan sebesar Rp 15 miliar.

Direktur Utama PT Indonesian Tobacco Tbk, Djonny Saksono mengatakan, belanja modal itu akan dialokasikan untuk menunjang operasional perseroan. Seperti peremajaan mesin dan renovasi gedung.

“Awalnya kita menganggarkan Rp 15 miliar, namun dengan berjalannya waktu, kita meningkatkan anggaran itu menjadi Rp 25 miliar, mengingat adanya beberapa mesin-mesin yang perlu kita remajakan dan gedung-gedung yang kita pakai untuk operasional di perusahaan banyak yang butuhkan renovasi, makanya belanja modal kita tingkatkan,” kata dia dalam paparan publik perseroan, Jumat (3/6/2022).

Hingga Mei 2022, Djonny mengatakan belum ada perkembangan signifikan dari realisasi belanja modal tersebut. Alasannya, pandemi yang belum sepenuhnya selesai membuat beberapa rencana belanja mengalami penundaan. Namun, perseroan akan secepatnya mulai merealisasikan belanja modal itu.

“Sampai Mei ini, jujur saja baru kita mulai. Karena adanya pandemi, ini agak tertunda. Namun kami akan mempercepat untuk pembelanjaan ini,” imbuh Djonny.

Djonny menambahkan, untuk tahun ini perseroan tetap mempertahankan posisi pangsa pasar yang kuat di wilayah Papua, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara, dan terus memanfaatkan potensi peluang pasar baru di Sumatera.

Hal ini mencerminkan kemampuan dan komitmen Perseroan dalam memperkuat dan memperluas distribusi dan keberadaan merek produk tembakau di seluruh Indonesia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham ITIC

Pada penutupan perdagangan Jumat, 3 Juni 2022, saham ITIC stagnan di posisi Rp 268 per saham. Saham ITIC dibuka stagnan Rp 268. Saham ITIC berada di level tertinggi Rp 270 dan terendah Rp 266 per saham. Total frekuensi perdagangan 92 kali dengan volume perdagangan 3.461 kali. Nilai transaksi Rp 92,7 juta.

Pergerakan saham ITIC itu terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,48 persen. IHSG menguat ke posisi 7.182,96.

IHSG berada di level tertinggi 7.233,99 dan terendah 7.170.Sebanyak 245 saham menguat dan 280 saham melemah. 167 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.519.684 kali. Total volume perdagangan 35,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 18,9 triliun.

Sepanjang 2022, saham ITIC melemah 2,19 persen ke posisi Rp 268 per saham. Saham ITIC berada di level tertinggi Rp 318 dan terendah Rp 252 per saham. Total volume perdagangan 84.550.500 saham dan nilai transaksi Rp 24,4 miliar. Total frekuensi perdagangan 25.645 kali.

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 3 Juni 2022

Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (3/6/2022). Investor asing pun melakukan aksi beli di seluruh pasar dan nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat.

Pada penutupan perdagangan, IHSG menguat 0,48 persen ke posisi 7.182,96. Indeks LQ45 menguat 0,35 persen ke posisi 1.043,54. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.233,99 dan terendah 7.170,69. Sebanyak 245 saham menguat sehingga IHSG bertahan di zona hijau.

Sedangkan 280 saham melemah dan 167 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.519.682 kali dengan volume perdagangan 35,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 18,7 triliun. Investor asing beli saham Rp 316,56 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.375.

Di pasar negosiasi tercatat transaksi besar yaitu saham MARK dan BRMS.Tercatat transaksi saham MARK mencapai Rp 1,6 triliun dengan harga Rp 1.200 per saham di pasar negosiasi. Sedangkan transaksi saham BRMS emncapai Rp 1,4 triliun dengan harga Rp 226 per saham.

 

4 dari 4 halaman

Sektor Saham

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham IDXhealth turun 1,86 persen, dan catat koreksi terbesar.

Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi melemah 0,87 persen, indeks sektor saham IDXbasic turun 0,36 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal merosot 0,30 persen dan indeks sektor saham IDXproperty susut 0,03 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menguat 1,41 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXindustry menguat 0,82 persen, dan indeks sektor saham IDXtechno menanjak 0,45 persen.

Bursa saham Asia sebagian besar menguat. Indeks Korea Selatan Kospi menanjak 0,44 persen, indeks Jepang Nikkei menanjak 1,27 persen dan indeks Singapura menguat 0,15 persen.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.