Sukses

Jokowi Buka Ekspor Minyak Goreng, Saham Emiten Sawit Menguat

Saham emiten sawit mencatat penguatan pada Jumat, 20 Mei 2022 setelah Presiden Jokowi memutuskan membuka ekspor minyak goreng mulai 23 Mei 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Jokowi memutuskan membuka kembali ekspor minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022. Hal tersebut mendorong sejumlah saham emiten sawit menguat pada perdagangan Jumat, (20/5/2022).

Mengutip data RTI, saham PT Gozco Plantation Tbk (GZCO) naik 18,56 persen ke posisi Rp 230 per saham. Diikuti saham PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT) menguat 8,33 persen ke posisi Rp 78 per saham. Lalu saham PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) melompat 7,14 persen ke posisi Rp 600 per saham. Saham PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) menanjak 6,52 persen ke posisi Rp 735 per saham.

Kemudian saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) menguat 5,94 persen ke posisi Rp 12.925 per saham. Lalu saham PT Provident Agro Tbk (PALM) bertambah 5,92 persen ke posisi Rp 895 per saham. Selanjutnya saham PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) naik 5,56 persen ke posisi Rp 152 per saham.

Saham PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) menguat 4,38 persen ke posisi Rp 715 per saham. Selanjutnya saham PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) naik 4,08 persen ke posisi Rp 510 per saham.

Saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) menguat 3,61 persen ke posisi Rp 1.435 per saham. Selanjutnya saham PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mendaki 2,69 persen ke posisi Rp 2.290 per saham.

Penguatan saham ini juga diikuti saham PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menguat 2,61 persen ke posisi Rp 1.180 per saham. Lalu saham PT Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP) naik 2,59 persen ke posisi Rp 119 per saham.

Penguatan saham emiten sawit tersebut juga terjadi di tengah kenaikan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG menguat 1,39 persen ke posisi Rp 6.918 per saham. Jelang akhir pekan, IHSG berada di level tertinggi di 6.955,10 dan terendah 6.804,90.

Sebanyak 346 saham menguat dan 173 saham melemah. Sementara itu, 164 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.417.590 kali dengan volume perdagangan 22 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,9 triliun.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jokowi: Ekspor Minyak Goreng Dibuka Kembali Senin, 23 Mei 2022

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk membuka kembali ekspor minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022. Adapun Jokowi sebelumnya sempat melarang ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya pada akhir April 2022.

"Saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin 23 Mei 2022," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (19/5/2022).

Menurut dia, keputusan membuka kembali ekspor ini diambil usai melihat pasokan dan harga minyak goreng di pasaran saat ini. Jokowi menyampaikan pasokan minyak goreng untuk kebutuhan nasional terus bertambah.

"Setelah dilakukan pelarangan ekspor di bulan April, pasokan kita mencapai 211.000 ton per bulannya melebihi kebutuhan nasional bulanan kita," jelasnya.

Selain itu, kata Jokowi, harga minyak goreng juga sudah mulai mengalami penurunan. Adapun harga minyak goreng sebelum ada pelarangan ekspor sekitar Rp 19.800, sedangkan saat ini berkisar Rp 17.200 sampai Rp 17.600.

"Serta mempertimbangkan adanya 17.000.000 orang tenaga di industri sawit baik petani pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan bahwa ekspor minyak goreng akan dibuka kembali," tutur Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan keputusan larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Dia merasa ironis Indonesia sebagai negara produsen sawit terbesar, justru kesulitan mendapat minyak sawit.

"Saya ingin menegaskan bagi pemerintah kebutuhan pokok masyarakat adalah yang utama. Ini prioritas paling tinggi dalam pertimbangan pemerintah setiap membuat keputusan," kata Jokowi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu, 27 April 2022.

Jokowi mengatakan dirinya akan mencabut larangan ekspor minyak goreng beserta bahan bakunya, apabila kebutuhan dalam negeri terpenuhi. Dia memastikan akan terus mengevaluasi kebijakan tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Alasan Jokowi Buka Kembali Pintu Ekspor Minyak Goreng

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan kembali membuka ekspor minyak goreng, salah satu produk turunan minyak sawit mentah (CPO).

Keputusan ini diambil lantaran Jokowi menilai kondisi pasokan dan harga minyak goreng di pasar nasional terhitung sudah lebih terkendali.

Selain itu, RI 1 turut mempertimbangkan sektor lapangan kerja di industri minyak goreng, yang banyak terkena dampak akibat larangan ekspor minyak goreng tersebut.

"Berdasarkan kondisi pasokan dan harga minyak goreng saat ini, serta mempertimbangkan adanya 17 juta orang tenaga di industri sawit, baik petani, pekerja dan juga tenaga pendukung lainnya, maka saya memutuskan ekspor minyak goreng akan dibuka kembali pada Senin, 23 Mei 2022," kata Jokowi, Kamis, 19 Mei 2022.

Jokowi kembali memastikan, stok minyak goreng untuk konsumsi masyarakat sudah melebihi kapasitas.

Dia menghitung, pasokan minyak goreng sebelum pelarangan ekspor pada Maret 2022 masih mencapai 64,5 ribu ton per bulan.

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Namun, setelah dilakukan pelarangan ekspor pada April, pasokan mencapai 211 ribu ton per bulannya, melebihi kebutuhan nasional bulanan. Dan kini, stok nasional berada di kisaran 194 ribu ton per bulan.

"Berdasarkan pengecekan langsung saya di lapangan dan juga laporan yang saya terima, Alhamdulillah pasokan minyak goreng terus bertambah," ungkapnya.

Tak hanya pasokan, Jokowi memastikan harga minyak goreng secara rata-rata sudah lebih terkendali, khususnya untuk produk minyak goreng curah.

"Pada bulan April sebelum pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional minyak goreng curah Rp 19.800 (per liter). Setelah adanya pelarangan ekspor, harga rata-rata nasional turun menjadi Rp 17.200-17.600 (per liter)," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.