Sukses

Austindo Raup Pendapatan Rp 1,08 Triliun, Tumbuh 28,8 Persen pada Kuartal I 2022

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada kuartal I 2022.

Liputan6.com, Jakarta - - PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) membukukan pertumbuhan kinerja keuangan ditunjukkan dari pendapatan dan laba bersih 2022. Perseroan menyatakan, hal tersebut didukung kenaikan harga jual rata-rata crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK).

Mengutip laporan keuangan dalam buletin perseroan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (10/5/2022), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk membukukan pendapatan USD 75,54 juta atau setara Rp 1,08 triliun (kurs rata-rata Rp 14.344 per dolar AS) pada kuartal I 2022.

Pendapatan itu tumbuh 28,8 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar USD 58,65 juta atau setara Rp 831,98 miliar (kurs rata-rata Rp 14.184 per dolar AS pada kuartal I 2021).

Kenaikan pendapatan dipicu naiknya harga jual rata-rata CPO dan PK. Penjualan CPO dan PK berkontribusi 99 persen terhadap total perseroan perseroan atau USD 74,8 juta dibandingkan kuartal I 2021 sebesar USD 58,2 juta atau 99,2 persen dari jumlah pendapatan perseroan.

Segmen sagu perseroan berkontribusi sebesar USD 378,8 ribu dari total pendapatan pada kuartal I 2022 naik dari USD 212,3 ribu pada kuartal I 2021 disebabkan oleh peningkatan volume penjualan.

Segmen energi terbarukan berkontribusi sebesar USD 150,6 ribu pada kuartal I 2022, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan USD 151,2 ribu pada Q1 2021.

Hal ini disebabkan oleh lebih rendahnya produksi listrik pada pembangkit listrik biogas jika dibandingkan kuartal I 2021. Sementara itu, pendapatan penjualan edamame sebesar USD 203,2 ribu, naik sebesar 174,9 persen dari USD 73,9 ribu pada kuartal I 2021, terutama disebabkan oleh lebih tinggi nya volume dan harga penjualan edamame segar dan beku.

Perseroan mulai operasi komersial produk edamame beku pada kuartal III 2021.Beban pokok pendapatan naik 30,8 persen menjadi USD 56,01 juta atau Rp 803,41 miliar pada kuartal I 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 42,82 juta atau Rp 607,46 miliar.

Perseroan pun memperoleh laba bruto USD 19,53 juta atau setara Rp 280,22 miliar selama tiga bulan pertama 2022.

Realisasi laba bruto itu tumbuh 23,4 persen dibandingkan kuartal I 2021 sebesar USD 15,82 juta atau Rp 224,51 miliar. Beban usaha bersih susut 69,4 persen dari USD 9,36 juta atau setara Rp 132,81 miliar pada kuartal I 2021 menjadi USD 2,86 juta atau setara Rp 41,03 miliar.

Melihat kondisi tersebut, laba usaha perseroan naik 157,9 persen menjadi USD 16,67 juta atau setara Rp 239,19 miliar pada kuartal I 2022 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 6,46 juta atau Rp 91,70 miliar.

PT Austindo Nusantara Jaya Tbk membukukan laba periode berjalan melonjak 261,9 persen menjadi USD 11,16 juta atau setara Rp 160,10 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 3,08 juta atau Rp 43,74 miliar.

Perseroan menyatakan, kenaikan laba bersih tersebut didorong kenaikan harga jual rata-rata CPO dan PK pada kuartal I 2022. Faktor ini menyebabkan EBITA naik dari USD 12,9 juta pada kuartal I 2021 menjadi USD 23,7 juta pada kuartal I 2022.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Aset

Selain itu, kenaikan marjin EBITA dari 21,9 persen pada kuartal I 2021 menjadi 31,4 persen pada kuartal I 2022.Perseroan mencatat total aset naik 1,6 persen menjadi USD 663,21 juta atau setara Rp 9,51 triliun pada kuartal I 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 652,65 juta pada Desember 2021.

Aset itu naik terutama disebabkan kenaikan saldo kas dan setara kas, saldo aset biologis dan peningkatan persediaan.Rinciannya total liabilitas perseroan turun 0,1 persen menjadi USD 219,18 juta atau setara Rp 3,14 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 219,37 juta atau setara Rp 3,13 triliun.

Liabilitas susut seiring penurunan pinjaman bank jangka panjang karena pembayaran pinjaman lebih awal dari yang dijadwalkan selama kuartal I 2022.

Ekuitas perseroan tercatat naik 2,5 persen menjadi USD 444,03 juta atau setara Rp 6,37 triliun dari Desember 2021 sebesar USD 433,27 juta atau setara Rp 6,18 triliun.

Perseroan menyatakan masih mampu menjaga rasio utang terhadap ekuitas dan utang terhadap aset di tingkat yang sehat pada 31 Maret 2022 masing-masing sebesar 0,49 dan 0,33.

3 dari 4 halaman

Produksi TBS

Selama kuartal I 2022, perseroan memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) sebesar 173.339 MT. Perkebunan Papua Barat yang baru mulai masuk tahap produksi komersial pada 2020 menyumbang 15 persen dari total produksi dengan kenaikan produksi hampir 40 persen dibandingkan periode yang sama pada 2021.

Berdasarkan survei lapangan terhadap potensi buah, produksi TBS dari perkebunan Sumatera Utara II dan Kalimantan Barat diperkirakan akan meningkat pada bulan-bulan berikutnya pada 2022.

Untuk mencapai pertumbuhan positif dalam beberapa tahun ke depan, perseroan akan memprioritaskan keseimbangan profil usia tanaman kelapa sawit dengan tetap mempertahankan profitabilitas dan arus kas melalui strategi penanaman kembali (replanting) terutama di perkebunan Pulau Belitung dan perkebunan Sumatera Utara I.

Direktur Utama PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, Lucas Kurniawan menuturkan, kinerja kuartal pertama 2022 juga didukung oleh peningkatan pendapatan dari penjualan tepung sagu dan edamame segar dan beku yang masing-masing meningkat sebesar78 persen dan 175 persen.

"Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan volume penjualan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujar dia.

Lucas menuturkan, kinerja positif pada kuartal pertama 2022 ditopang oleh upaya ANJmembangun fundamental aspek keberlanjutan dan penerapan ESG yang kuat yang dilakukan secara konsisten.

 

4 dari 4 halaman

Mitigasi

Sejak 2012 ANJ telah menjalankan sejumlah proyek mitigasi perubahan iklim yang mengintegrasikan inisiatif ESG dengan strategi bisnis dengan tujuan mengurangi dampak risiko perubahan iklim. Selain itu, ANJ baru saja menyelesaikan road map mencapai net-zero carbon yang ditargetkan tercapai pada 2030.

"Kami berupaya untuk meningkatkan produktivitas melalui inovasi agronomi yang mengutamakan perhatian kepada unsur ramah lingkungan seperti penerapan pupuk organik(kompos) dalam skala lebih besar, setelah sukses menerapkan pupuk organik pada duaperkebunan. Kami juga akan melanjutkan inovasi lainnya seperti fertigasi, teknik penyerbukan dengan bantuan serangga penyerbuk kelapa sawit Elaeidobius kamerunicus, pengelolaan air," kata dia.

Terobosoan inovasi agronomi berupa pengelolaan dan penggunaan pupuk organik telahditerapkan ANJ sejak 2015. Hal tersebut merupakan salah satu langkah untuk mencapai target ambisi penurunan emisi GHG dalam mencapai net-zero carbon pada  2030.

Inisiatif tersebut juga telah membantu mengurangi dampak kenaikan harga pupuk non-organik yang meningkat pesat karena krisis geopolitik di Ukraina. Dengan penggunaan pupuk organik, nilai biaya yang dihemat oleh ANJ diperkirakan dapat mencapai di atas USD10 juta dalam satu tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.