Sukses

Vale SA Sepakat Pasok Nikel untuk Tesla

Vale Brazil tidak memberikan perincian keuangan tentang kesepakatan dengan Tesla.

Liputan6.com, Jakarta - Penambang Brazil Vale SA mengatakan pada Jumat, 6 Mei 2022, pihaknya telah menandatangani kesepakatan jangka panjang dengan Tesla untuk memasok nikel dari operasinya di Kanada untuk pembuat kendaraan listrik yang berbasis di AS.

Melansir Channel News Asia, ditulis Senin (9/5/2022), Vale tidak memberikan perincian keuangan tentang kesepakatan itu dan tidak mengatakan berapa lama itu akan berlangsung.

Penambang Brasil mengatakan dalam pengajuan sekuritas perjanjian tersebut melibatkan penyediaan Tesla dengan nikel kelas 1 rendah karbon dan sejalan dengan strateginya untuk meningkatkan eksposurnya ke industri kendaraan listrik.

Vale mengatakan, pihaknya menargetkan antara 30 persen dan 40 persen dari penjualan nikel Kelas 1 untuk masuk ke sektor yang tumbuh cepat, tanpa merinci berapa banyak yang akan diwakilinya dalam hal volume.

Menurut laporan kinerja kuartal pertama perusahaan, Vale menjual total 20.000 ton nikel kelas atas 1 pada periode tersebut, dengan 1.300 ton di antaranya ke industri kendaraan listrik.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada Newfoundland dan Labrador Andrew Furey mengatakan di Twitter kesepakatan itu akan mencakup nikel yang diproduksi oleh Vale di pabrik Long Harbour, yang terletak di provinsi tersebut.

"Selamat kepada Vale atas penandatanganan kesepakatan signifikan ini dengan Tesla untuk memasok nikel yang dibutuhkan perusahaan untuk membuat baterai untuk kendaraan listrik," kata Furey dikutip dari Channel News Asia, Senin, 9 Mei 2022.

"Nikel dari sini di Newfoundland dan Labrador. Provinsi kami tentu kaya akan sumber daya yang dibutuhkan dunia saat ini,” ujar dia.

Menurut Vale, nikel yang diproduksi di fasilitas Long Harbor memiliki jejak karbon sebesar 4,4 ton setara CO2 untuk setiap ton nikel, yang sebelumnya diklaim sekitar sepertiga rata-rata Nikel Institute untuk nikel Kelas 1.

Vale mengatakan di situs webnya, jejak karbon semacam itu menjadikannya pemasok pilihan untuk industri kendaraan listrik.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penjualannya Laris Manis, Tesla Bakal Dirikan Pabrik Baru di China

Sebelumnya, penjualan yang moncer membuat Tesla, perusahaan mobil listrik asal Amerika Serikat, ingin mendirikan pabrik mobil baru di Cina. Keputusan ini dibuat atas permintaan pasar yang cukup besar di negeri Tirai Bambu tersebut untuk memenuhi kebutuhan domestik ataupun ekspor.

Pabrik Tesla pertama yang sejak berdiri sejak 2019, telah memberikan performa yang luar biasa untuk mencukupi permintaan pasar. Melihat pertumbuhan pasar mobil listrik yang terus bertambah, akhirnya perusahaan mobil listrik yang dipimpin oleh Elon Musk ini memutuskan menambah fasilitas produksi terbaru.

Dilansir Motorauthority, Tesla, telah membuat surat konfirmasi yang dikirim pada 1 Mei kepada pejabat Shanghai's Lingang Special Area, di mana pabrik tersebut berada.

Melalui pernyataannya tersebut, mereka mengatakan bahwa akan membangun fasilitas produksi baru dengan kapasitas tahunan mencapai 450.000 kendaraan. Mengenai mobil listrik apa yang bakal diproduksi pertama kali pada fasilitas tersebut, kabarnya mereka akan memproduksi Tesla Model 3 dan Tesla Model Y.

Area khusus Lingang adalah sebuah zona perdagangan bebas yang terletak di bagian selatan Shanghai. Pabrik Tesla ini merupakan fasilitas produksi pertama yang kepemilikiannya dimiliki asing secara penuh.

Dari pabrik tersebut, mereka telah memproduksi Tesla Model 3 dan Model Y. Mengenai performa penjualannya, sepanjang 2021 lalu, Tesla telah berhasil memproduksi sebanyak 484.130 unit kendaraan.

Selain memiliki pusat fasilitas di Cina, Tesla, juga telah memiliki pabrik lain yang terletak di dekat Austin, Texas. Di sana, model yang menjadi basis produksi terbesarnya adalah Model 3 dan nantinya akan menjadi basis produksi untuk model Cybertruck.

3 dari 4 halaman

Gara-Gara Speedometer, Tesla Recall Puluhan Ribu Unit Model 3

Sebelumnya, Tesla harus melakukan recall atau penarikan kembali untuk diperbaiki sebanyak 48 ribu unit Model 3 Performance di Amerika Serikat. Kampanye perbaikan ini, disebabkan oleh tampilan speedometer yang tidak dalam posisi track mode.

Disitat dari Reuters, recall ini melibatkan kendaraan Model 3 Performance yang diproduksi dari 2018 hingga 2022. Bagi mobil yang terdampak, pabrikan Negeri Paman Sam ini akan memperbarui perangkat lunaknya.

Tesla mengatakan, pembaruan perangkat lunak yang diluncurkan pada Desember 2021 secara tidak sengaja menghapus tampilan kecepatan atau speed yang menjadi informasi bagi pengguna. Masalah speedometer ini, ditemukan dalam sebuah pengujian internal, dan tidak ada indikasi menyebabkan kecelakaan.

"Kurangnya unit kecepatan saat menggunakan track mode, mungkin tidak cukup menginformasikan pengemudi tentang kecepatan kendaraan, sehingga meningaktkan risiko tabrakan," jelas perusahaan dalam laporannya kepada NHTSA.

Sementara itu, masalah tampilan speedometer ini, ditemukan di sistem pengaturan track Model 3 Performanya. Mode tersebut, berfungsi saat pengemudi melakukan berkendara off-road. Belum diinformasikan lebih detail terkait proses perbaikan akan dilakukan.

Selain itu, belum ada informasi juga terkait apakah pemilik akan dikenakan biaya untuk perbaikan atau tidak.

4 dari 4 halaman

Elon Musk Jual Saham Tesla Rp 121,65 Triliun

Sebelumnya, CEO Elon Musk menjual sekitar saham Tesla senilai USD 8,4 miliar atau sekitar Rp 121,65 triliun (asumsi kurs Rp 14.482 per dolar Amerika Serikat). Aksi jual saham Tesla juga sebagai upaya menjadikan Twitter go private, menurut mengajuan kepada Securities and Exchange Commission.

CEO Tesla dan SpaceX Elon Muskmelepas sekitar 4,4 juta saham Tesla pada perdagangan Selasa, 26 April 2022 dan Rabu, 27 April 2022. Pengajuan baru pada Jumat menunjukkan penjualan tambahan 5,2 juta saham pada Kamis, 28 April 2022.

Penjualan saham Tesla dilakukan Elon Musk pertama kali dilakukan pada Selasa, 26 April 2022. Saham Tesla turun 12 persen pada saat itu. Pada Jumat, 29 April 2022, saham Tesla naik 2,5 persen.

Saat pengajuan diumumkan pada Kamis malam, 28 April 2022, Elon Musk menulis di twitter."Tidak ada penjualan TSLA lebih lanjut yang direncanakan setelah hari ini," tulis dia.

Ia membuat pernyataan itu sebagai tanggapan atas akun yang sangat mempromosikan saham Tesla, produk dan Musk di jejaring sosial.

Tesla dan Elon Musk belum menanggapi permintaan komentar CNBC terkait bagaimana rencana menggunakan hasil penjualan saham Tesla. Selain itu, CNBC juga menanyakan apakah Musk akan menjual saham Tesla setelah 27 April 2022?

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.