Sukses

Jumlah Bongkar Muat Kendaraan Berat di Terminal IPCC Meningkat

Dari hasil pemantauan di Terminal IPCC terlihat merek Mercedes paling banyak ditangani dengan jumlah mencapai 420 unit atau naik 1.400 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Penanganan bongkar muat kendaraan berat di Terminal PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) pada dua bulan pertama 2022 menunjukan hasil positif. Tercatat sejumlah merek kendaraan berat berseliweran, baik di Terminal Internasional IPCC maupun di terminal domestik. 

"Dari hasil pembahasan di internal IPCC, tampaknya meningkatnya pemulihan kondisi ekonomi global dan juga dalam negeri serta situasi dan  kondisi global di mana memberikan imbas pada peningkatan permintaan akan komoditas yang juga berimbas pada meningkatnya harga sejumlah komoditas memberikan dampak pada peningkatan jumlah bongkar muat kendaraan berat di Terminal IPCC," kata Corporate Secretary PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Sofyan Gumelar dalam keterangan tertulis, ditulis Kamis (24/3/2022).

Tidak seperti segmen CBU yang turun pada dua bulan pertama 2022, dari segmen kendaraan berat menunjukan hasil yang lebih baik.

Sebagai contoh, untuk sub-segmen Truck/Bus di Terminal Internasional IPCC, Tanjung Priok telah dilayani sebanyak 831 unit untuk impor yang meningkat 282,95 persen dari periode sama tahun lalu sebanyak 217 unit. 

Adapun dari hasil pemantauan di Terminal IPCC terlihat merek Mercedes paling banyak ditangani dengan jumlah mencapai 420 unit atau naik 1.400 persen dari jumlah sebelumnya sebanyak 28 unit. Diikuti merek Volvo yang naik dari 95 unit menjadi 128 unit serta merek global lain a.l Komatsu, Renault, Tata, Scania, dan lainnya. 

Sementara itu, pada ekspor tercatat segmen truk/bus pada dua bulan pertama 2022 cenderung lebih rendah dari 798 unit pada tahun lalu menjadi 24 unit. 

Berdasarkan keterangan tertulisnya, pada Terminal Domestik IPCC atau yang dikenal dengan sebutan Terminal Satelit IPCC, penanganan bongkar muat untuk sub-segmen Truck/Bus mengalami lonjakan 369,93 persen menjadi 10.597 unit pada dua bulan pertama 2022 dibandingkan periode yang sama pada  tahun sebelumnya sebanyak 2.255 unit.

Dari jumlah tersebut, mayoritas masih didominasi oleh Terminal Domestik di Tanjung Priok dengan jumlah penanganan bongkar muat truk/bus sebanyak 4.799 unit pada dua bulan pertama tahun ini. 

Kemudian diikuti dengan Terminal Satelit IPCC di Dermaga Dwikora, Pontianak dengan jumlah sebanyak 4.119 unit. Serta dikontribusi dari Terminal Satelit IPCC lainnya di Dermaga B-Panjang, Lampung dan Dermaga Roro-Belawan Medan yang telah dikerjasamakan sejak awal tahun ini.

Tak hanya itu, pada sub-segmen alat berat di Terminal Internasional IPCC, Tanjung Priok telah dilayani sebanyak 1.385 unit alat berat impor dengan kenaikan 216,21 persen dari periode tahun lalu sebanyak 438 unit. 

Sofyan juga menjelaskan, adapun merek Caterpillar mendominasi penanganan Alat Berat di Terminal Internasional IPCC yang pada dua bulan pertama tahun ini meningkat dari 31 unit pada tahun lalu menjadi 399 unit.

Diikuti Komatsu yang naik dari 141 unit menjadi 355 unit dan Kobelco yang naik menjadi 292 unit dari 121 unit di tahun lalu. Serta sejumlah merek global pada umumnya a.l, Hitachi, Volvo, Sumitomo, dan lainnya. 

Bahkan, alat berat dari China dan Korea Selatan juga menunjukan peningkatan, antara lain merek Doosan, Hyundai, dan Liugong. Sementara itu, dari ekspor tercatat di dua bulan pertama  tahun ini sebanyak 386 unit dibandingkan tahun lalu sebanyak 392 unit.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alat Berat

Sementara itu, penanganan alat berat di Terminal Satelit IPCC juga menunjukan peningkatan yang telah ditangani sebanyak 1.845 unit atau naik 155,54 persen dari periode sama pada tahun lalu sebanyak 722 unit.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.679 unit dikontribusi dari Terminal Satelit IPCC di Dermaga B-Panjang, Lampung yang meningkat dari tahun lalu. Kemudian, diikuti Terminal Domestik IPCC di Tanjung Priok sebanyak 1.155 unit, dan kontribusi dari Terminal Satelit IPCC lainnya.

Kemudian ada perbaikan dan pembenahan struktur lapangan di Terminal IPCC yang dilakukan pada  masa Pandemi dimana tidak banyak kegiatan bongkar muat yang dilakukan memberikan hasil yang optimal pada penanganan bongkar muat Kendaraan Berat pada 2022.

Alhasil, Terminal IPCC mampu dilewati berbagai kendaraan berat pada masa saat ini sehingga tidak mengganggu aktivitas penanganan bongkar muat kendaraan berat di Terminal IPCC. 

"Di sisi lain, kondisi ini memperlihatkan bahwa sejumlah fasilitas telah disiapkan oleh IPCC sehingga penanganan bongkar muat Kendaraan Berat menjadi optimal," tutur Sofyan.

Ia menambahkan, apalagi di masa saat ini di mana jumlah Kendaraan Berat yang melintas di Terminal IPCC kian meningkat sehingga menjadikan Terminal IPCC menjadi tujuan bagi para car maker Kendaraan Berat untuk pengiriman ke sejumlah negara maupun sejumlah daerah,

Dia juga menuturkan, selain memberikan nilai tambah bagi para car maker kendaraan berat yang melintas dan ditangani layanan bongkar muatnya juga memberikan berkah tersendiri bagi IPCC sehingga dapat memberikan peningkatan kinerja bagi Perseroan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.