Sukses

Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 1.001 Triliun, Ini Respons Dirut BCA

BCA masih kokoh berada di posisi pertama dalam daftar 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatat kapitalisasi pasar saham menyentuh posisi Rp 1.000 triliun pada perdagangan saham Rabu, 16 Maret 2022.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (17/3/2022), kapitalisasi pasar saham BCA tepatnya menyentuh posisi Rp 1.001 triliun, dan 11,4 persen dari total kapitalisasi pasar BEI. BCA masih kokoh berada di posisi pertama dalam daftar 10 emiten kapitalisasi pasar terbesar di BEI.

Saham BBCA ditutup naik 0,61 persen ke posisi Rp 8.200 per saham. Pada perdagangan Rabu pekan ini, saham BBCA sempat bergerak di zona merah dan berbalik arah ke zona hijau. Saham BBCA dibuka naik 125 poin ke posisi Rp 8.275 per saham.

Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 8.275 dan terendah Rp 8.075 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 18.040 kali dengan volume perdagangan 1.662.013 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,4 triliun. Investor asing pun memburu saham BBCA dengan aksi beli Rp 655,4 miliar.

Menanggapi kapitalisasi pasar saham menyentuh posisi Rp 1.001 triliun, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengapresiasi atas kepercayaan investor. “Terima kasih atas kepercayaan para investor terhadap kinerja BCA yang stabil,” ujar Jahja saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak mencatat pertumbuhan total kredit sebesar 8,2 persen secara tahunan (yoy) sejalan dengan pemulihan perekonomian nasional. Pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan KPR.

Inovasi digital dan pengembangan ekosistem bisnis mendorong frekuensi transaksi online mencetak rekor tertinggi. Capaian ini mendukung dana giro dan tabungan (CASA) naik 19,1 persen yoy pada Desember 2021. Pertumbuhan dana dan kredit disertai dengan peningkatan kualitas aset, sehingga biaya provisi tercatat menurun 19,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, BCA dan entitas anak membukukan laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun pada 2021, atau tumbuh 15,8 persen yoy.

Sementara itu, kredit korporasi naik 12,3 persen yoy mencapai Rp 286,5 triliun di Desember 2021, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA.

KPR yang menjadi kontributor tertinggi kedua, tumbuh 8,2 persen yoy menjadi Rp 97,5 triliun. Kredit komersial dan UKM juga naik 4,8 persen yoy menjadi Rp195,8 triliun.

Sementara itu, KKB terkoreksi 2,4 persen yoy menjadi Rp 36,0 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit tumbuh 5,2 persen yoy menjadi Rp 11,8 triliun.

Total portofolio kredit konsumer naik 5,1 persen yoy menjadi Rp148,4 triliun. Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 8,2 persen yoy menjadi Rp637,0 triliun di Desember 2021, lebih tinggi dari target pertumbuhan 6 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Analis

Sebelumnya, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, kapitalisasi pasar saham BBCA tembus Rp 1.001 triliun menunjukkan respons positif terhadap laporan keuangan BCA pada 2021 hasilnya bagus. Selain itu, investor juga dinilai antisipasi pembagian dividen seiring BCA akan gelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 17 Maret 2022.

"Laba bersih meningkat 15,8 persen seiring dengan kondisi ekonomi yang mulai pulih perlahan. Kemudian besok BBCA akan mengadakan RUPS di mana akan dibahas perihal dividen, nampaknya hal tersebut yang menyebabkan akumulasi di BBCA," kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Adapun jajaran emiten lain yang masuk 10 saham kapitalisasi besar pada Rabu, 16 Maret 2022 antara lain PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 698 triliun, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) senilai Rp 459 triliun, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) sebesar Rp 367 triliun, dan PT Astra International Tbk (ASII) senilai Rp 259 triliun.

Kemudian disusul kapitalisasi pasar saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) senilai Rp 215 triliun, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) senilai Rp 207 triliun, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp 154 triliun, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) senilai Rp 136 triliun, dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) senilai Rp 133 triliun.

Total kapitalisasi pasar 10 emiten tersebut mencapai Rp 3.628 triliun atau 41,4 persen dari total kapitalisasi pasar saham BEI sebesar Rp 8.771 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.