Sukses

Saham Evergrande Merosot Imbas Restrukturisasi Utang Kecewakan Kreditur

Hingga saat ini Evergrande masih berjuang keras membayar tunggakan kepada kreditur, pemasok dan investor atas produk wealth management.

Liputan6.com, Hong Kong - Saham China Evergrande Group anjlok pada Kamis (27/1/2022) imbas investor skeptis atas rencana perusahaan dengan membuat proposal restrukturisasi dalam enam bulan.

Perusahaan yang pernah menobatkan diri sebagai emiten top negeri tirai bambu itu kini memiliki utang lebih dari USD 300 miliar. Hingga saat ini Evergrande masih berjuang keras membayar tunggakan kepada kreditur, pemasok dan investor atas produk wealth management.

Saham Evergrande anjlok 9,6 persen menjadi 1,60 dolar Hong Kong atau setara USD 0,2054 per saham. nominal ini menjadi posisi terendah selama hampir dua minggu berturut-turut. 

Sementara indeks acuan Hang Seng hanya susut 1,7 persen. Indeks Properti Hang Seng juga merosot sebanyak 2,5 persen.

Pada Rabu malam, 26 Januari 2022, pejabat tinggi Evergrande menyampaikan kepada kreditur pihaknya berharap supaya mereka tetap bekerja sama (tidak memutuskan kontrak) untuk mencapai solusi manajemen risiko.

Pengembang China berkomitmen memperlakukan semua kreditur secara adil tanpa pandang bulu. Perusahaan juga mendesak kreditur untuk tidak mengambil agresif berupa tindakan hukum. Demikian mengutip laman Channel News Asia, Kamis, 27 Januari 2022.

Sayangnya beberapa pemegang obligasi kecewa dengan pernyataan perusahaan berlangsung selama 25 menit itu. Lantaran pihak Evergrande hanya menanggapi daftar pertanyaan saja. Tidak ada informasi atau insight tambahan mengenai rencana Evergrande ke depan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Evergrande Lewat Beberapa Pembayaran Obligasi

Komunikasi yang telah lama ditunggu-tunggu dengan kreditur datang dengan latar belakang pengetatan kontrol Beijing atas pengembang properti. Seraya mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan sektor properti China yang dilanda krisis.

Evergrande melewatkan beberapa pembayaran obligasi dolar AS bulan lalu. Lantas memicu konferensi perusahaan untuk angkat bicara. Total utang yang Evergrande abaikan hampir sebesar USD 20 miliar dari obligasi global. Saat ini pelaku pasar banyak menganggap China Evergrande Group  gagal bayar.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.