Sukses

Allo Bank Bidik Rp 4,8 Triliun dari Rights Issue, Ini Deretan Investor yang Serap Saham BBHI

Allo Bank Indonesia (BBHI) akan melepas 10.047.322.871 lembar saham dalam rangka rights issue.

Liputan6.com, Jakarta - PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) dalam rangka penawaran umum terbatas (PUT) III atau rights issue.

Dalam aksi tersebut, Perseroan akan melepas 10.047.322.871 lembar saham biasa atas nama atau sebesar 86 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan saat ini. Jumlah tersebut setara 46,24 persen apabila dibandingkan dengan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh oleh Allo Bank Indonesia setelah PUT III.

Aksi korporasi ini dilaksanakan dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga pelaksanaan Rp 478 per saham. Sehingga jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PUT III ini sebesar Rp 4,8 triliun.

Berdasarkan surat pernyataan kesanggupan dan ketersediaan dana 27 Desember 2021, PT Mega Corpora (MC) selaku pemegang saham utama Perseroan dengan kepemilikan 90 persen telah menyatakan hanya akan mengambil bagian dan melaksanakan sebagian dari HMETD yang menjadi haknya. Yakni  sebanyak 2.712.777.020 saham senilai Rp 1,3 00.839.337.970 atau skeitar 30 persen dari seluruh HMETD yang menjadi hak MC.

Merujuk Pasal 21 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.9/POJK.04/2018 Tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka pada waktu MC menjadi pengendali Perseroan, MC akan mengalihkan sebagian HMETD yang menjadi haknya yang tidak dilaksanakan kepada beberapa pihak. Antara lain; PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), Abadi Investments Pte. Ltd. (AI), PT Indolife Investama Perkasa (IIP) atau grup Salim, H Holdings Inc. (HH), Trusty Cars Pte. Ltd. (TC), dan PT CT Corpora (CTC).

Pengalihan HMETD tersebut dilakukan dengan risian, pertama, kepada Bukalapak sebanyak 2.497.816.903 lembar senilai Rp 1,2 triliun.

Kemudian kepada AI 1.521.117.930 lembar senilai 727,09 miliar, IIP 1.303.815.386 lembar senilai Rp 623,22 miliar, HH 448.744.769 lembar senilai Rp 214,45 miliar, TC 150.000.000 lembar senilai 71,7 miliar dan CTC 408.318.058 lembar saham senilai Rp 195,18 miliar.

Rencananya, dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam rangka meningkatkan Modal Inti Perseroan menjadi KBMI yang termasuk dalam kelompok KBMI 2 sebagaimana dimaksud dalam POJK 12/2021.

Selanjutnya, dana akan digunakan untuk pengembangan usaha perseroan termasuk mengembangkan kegiatan usaha dalam bidang kredit dengan inovasi teknologi atau yang dikenal dengan bank digital.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gerak Saham BBHI

Pada penutupan perdagangan Senin, 3 Januari 2021, saham BBHI melonjak 11,66 persen ke posisi Rp 7.900 per saham. Saham BBHI dibuka stagnan Rp 7.075 per saham.

Saham BBHI berada di level tertinggi Rp 7.900 dan terendah Rp 7.075 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.084 kali dengan volume perdagangan 88.509. Nilai transaksi Rp 66,4 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.