Sukses

Harga Bitcoin Lesu Imbas Bank Sentral Inggris Dongkrak Suku Bunga

Koreksi pasar kripto itu dinilai terjadi karena investor merespons negatif dari sikap bank sentral Inggris.

Liputan6.com, Jakarta - Harga kripto berkapitalisasi besar bitcoin, kripto dan Ethereum kembali diperdagangkan melemah pada Jumat (17/12/2021). Investor merespons langkah bank sentral Inggris menaikkan suku bunga jadi sentimen negatif.

Pada perdagangan Kamis, 16 Desember 2021, harga bitcoin, kripto dan Ethereum sempat berada di zona hijau. Namun, memasuki akhir pekan, harga aset kripto berkapitalisasi besar cenderung melemah.

Koreksi pasar kripto itu dinilai terjadi karena investor merespons negatif dari sikap bank sentral Inggris yang mengejutkan dongkrak suku bunga acuan dari 0,1 persen menjadi 0,25 persen.

Hal ini juga menjadi kenaikan yang pertama di antara bank sentral negara maju sejak era pandemi di tengah lonjakan inflasi negara tersebut.

Chief Technology Officer Litedex Protocol, Aji M Iqbal  mengatakan, bitcoin, kripto dan  ethereum seperti kembali dihukum Jumat, 17 Desember 2021 karena investor alokasikan kembali beberapa taruhan berisiko mereka yang lebih menguntungkan.

“Pasar kripto terlihat adanya banyak reposisi dan itu mengarah ke beberapa tekanan jual yang tidak diinginkan, tetapi prospek jangka menengah dan panjang masih tetap ada,” ujar Iqbal dikutip dari keterangan tertulis Jumat pekan ini.

Pemicu perubahan kebijakan moneter menjadi ketat tersebut terjadi setelah inflasi Inggris per November menyentuh level tertinggi 10 tahun pada 5,1 persen atau lebih tinggi dari target BoE yang memperkirakan angka 2 persen dan juga lebih tinggi dari posisi Oktober sebesar 4,2 persen.

"Meskipun BoE menaikan suku bunga acuannya, tetapi di bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0 persen,” kata Aji.

ECB sejalan dengan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed),  yang akan memangkas pembelian obligasi.

Bank sentral Eropa juga tetap berjanji untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk ekonomi Zona Euro hingga 2022.

“Selain itu, reli Bitcoin dan kripto big cap lainnya hanya terjadi sejenak saja setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) menyetujui percepatan pengurangan pembelian aset (quantitative easing/QE) atau tapering pada bulan ini,” kata dia.

Dengan terkoreksinya bursa saham AS di tengah rencana bank sentral di negara maju untuk memerangi inflasi yang tinggi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga dan Prediksi Aset Kripto

Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:20 WIB, hanya koin digital Solana dan dua koin digital stablecoin yakni Tether dan USD Coin yang masih diperdagangkan di zona hijau pada pagi hari ini.

Solana melesat 1,13 persen ke level harga US$ 178,88/koin atau setara dengan Rp 2.566.928/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.350/USD). Sedangkan sisanya kembali terkoreksi pada pagi ini.

Bitcoin merosot 2,53 persen ke level USD 47.733,55/koin atau Rp 684.976.443/koin, Ethereum melemah 1,75 persen ke USD 3.964,96/koin (Rp 56.897.176/koin).

Cardano ambles 4,34 persen ke USD 1,24/koin (Rp 17.794/koin), dan Polkadot ambles 4,29 persen  ke USD 25,85/koin (Rp 370.948/koin).

Dalam perdagangan akhir pekan, Etherium di platform Litedex protocol pada jam 15.00 WIB, melemah di harga USD 3.882.80 dengan volume transaksi sebesar U$ 19,31 miliar dengan kapitalisasi pasar USD 461, 57 miliar.

Sedangkan untuk perdagangan besok, Etherium kemungkinan  dibuka fluktuatif namun ditutup melema di kisaran  USD 3.750.29 – USD 3.980.50 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.