Sukses

Bank di Jerman Pertimbangkan Bikin Dompet Aset Kripto

Investasi bitcoin di Jerman telah meningkat seiring kekhawatiran inflasi dan pasokan terbatas.

Liputan6.com, Frankpurt - Bank tabungan konservatif Jerman menampung setidaknya 1 triliun euro untuk masyarakat Jerman dan sekelompok bank Jerman mempertimbangkan penawaran dompet untuk perdagangan aset kripto.

Proyek ini mengisyaratkan potensi permulaan mendasar bagi bank untuk mengadopsi aset kripto. Mayoritas nasabahnya masih menggunakan uang tunai dan menghindari investasi berisiko maupun pinjaman besar.

Dengan diberikan kepercayaan berupa tabungan dan dana investasi dari 50 juta pelanggan, bank-bank Jerman membentuk grup keuangan terbesar di Jerman.

“Minat pada aset kripto sangat besar,” ujar Juru Bicara Savings Banks Association yang mengacu pada proyek percontohan, dilansir dari laman Channel News Asia, Selasa (14/12/2021).

Dia menambahkan belum ada keputusan yang solid hingga saat ini karena kelompok bank tabungan Jerman sangat skeptis.

Majalah Jerman Capital yang pertama kali melaporkan berita ini.

Latar belakang aksi ini karena inflasi yang tinggi dan biaya penalti pada bank dan nasabah dari suku bunga berdampak negatif. Alhasil memicu perdebatan terkait pencetakan uang oleh bank sentral Jerman.

Lantas mendorong orang Jerman untuk investasi lebih banyak di bidang properti dan di tempat (negara) lain guna mengindari "perampasan” aset mereka.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Alasan Beralih ke Bitcoin

Bulan lalu, Presiden Savings Banks Association Jerman mengatakan kombinasi suku bunga redah dan kenaikan harga sebagai “campuran beracun”. Dia menuturkan semakin sulit menghentikan "erosi" kekayaan.

Investasi bitcoin sebagai aset kripto terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar sekitar USD 1,2 triliun setara Rp 17.173,9 triliun (estimasi kurs Rp 14.311 per dolar AS) di Jerman telah meningkat signifikan. Hal ini didorong kekhawatiran inflasi dan pasokan terbatas sehingga bitcoin diniali mampu menawarkan perlindungan terhadap aset.

Selain itu rival bitcoin juga hanya terdiri dari lusinan yang lebih kecil. Semuanya bersaig demi mendapatkan bagian yang lebih banyak dengan total aset mata uang digital senilai USD 2 triliun atau Rp 28.623,3 triliun.

Di antara altcoin utama yang merupakan cryptocurrency di luar bitcoin, seperti ether bercita-cita menjadi tulang punggung sistem keuangan masa depan. Sementara dogecoin hampir tidak digunakan dalam pembayaran.

Investor ritel menuangkan uang ke dalam bitcoin terlepas dari rekam jejak mereka yang bergejolak. Harapannya hanya untuk harapan mendapat untung dengan cepat.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Aset kripto digunakan sebagai investasi komoditi yang dapat diperdagangkan di bursa berjangka.

    Kripto

  • Jerman merupakan salah satu negara federasi yang terdapat di Eropa
    Jerman merupakan salah satu negara federasi yang terdapat di Eropa

    Jerman

  • Bank adalah lembaga yang menjadi pilihan yang aman untuk meminjam dan menyimpan uang.

    bank

  • Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.

    Investasi

  • aset kripto