Sukses

Multipolar Bakal Investasi di IPO Perusahaan Teknologi

Presiden Direktur dan CEO MPC, Adrian Suherman menuturkan, pihaknya terus investasi dengan fokus di Indonesia dan Asia Tenggara.

Liputan6.com, Jakarta - PT Multipolar Tbk (MLPL) atau kini disebut MPC akan berpartisipasi dalam penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) oleh perusahaan teknologi di Indonesia.

Presiden Direktur dan CEO MPC, Adrian Suherman menuturkan, pihaknya terus investasi dengan fokus di Indonesia dan Asia Tenggara. Di luar perusahaan rintisan atau startup, perseroan yakin pasar modal di Indonesia akan didominasi oleh perusahaan berbasis teknologi untuk beberapa tahun depan.

"Oleh karena itu, kami akan berpartisipasi dalam pre-IPO dan IPO market oleh perusahaan teknologi di Indonesia," kata dia, Selasa (14/12/2021).

Selain itu, MPC juga terus transformasi digital di perusahaan. Adrian mengatakan, pihaknya akan fokus di sektor ritel, teknologi, kesehatan, dan digital bank dalam beberapa tahun ke depan.

"Sebagai contohnya di Hypermart dengan induk perusahaan, kami melakukan kolaborasi dengan leading online player untuk mengembangkan omni channel ritel," kata dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Peran Indonesia

Ia mengatakan, Indonesia akan memerankan peran sangat besar dalam perkembangan teknologi digital dunia. Adrian mengatakan, pada saat ini Indonesia sudah masuk ke-20 ekonomi besar dunia dan diprediksi terbesar ke-7 pada 2030.

"Faktor penunjang utamanya adalah besarnya populasi indonesia apalagi dengan 60 persen dari populasi yang produktif dengan usia di bawah 30 tahun dan besarnya middle class di Indonesia, sekarang ada 77 juta dan akan lebih besar lagi menjadi 100 juta dalam beberapa tahun ke depan," kata dia.

Ia menilai, meski sudah besar ekonomi digital Indonesia yang dilihat saat ini hanya permulaan. "It’s the type of the ice breg. Dari 100 persen masyarakat Indonesia, 70 persen menjadi pegguna internet namun hanya 6 persen dari mereka yang dalam waktu dekat ini pernah bertransaksi online," kata dia.

Adrian mengatakan, ekonomi digital Indonesia masih sangat berkembang besar. Pada 2030, ekonomi digital akan bertumbuh lima kali lipat menjadi USD 330 miliar.

 

Reporter: Ayesha Puri

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.