Sukses

IPCC Gandeng Pelabuhan Belawan Operasikan Terminal Kendaraan

Manajemen IPCC bersama manajemen cabang pelabuhan Belawan teken MoU rencana kerja sama pengoperasian terminal kendaraan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) menggandeng Pelabuhan Belawan untuk pengoperasian terminal kendaraan di wilayah itu.

Pelabuhan Belawan sebelumnya bagian dari Pelabuhan Indonesia I (Persero). Dengan bergabungnya antar Pelindo menjadi Pelabuhan Indonesia (Persero), perwujudan kerja sama yang saling membangun dan terintegrasi sama lain dapat dengan mudah dilakukan.

Sebelumnya penjajakan ini pernah dilakukan pada 2020. Saat itu, Pelabuhan Belawan masih menajdi bagian dari Pelindo 1 dan IPCC masih menjadi bagian dari Pelindo 2.

Saat itu, Penandatanganan Nota Kesepahaman ini dilakukan oleh Direktur Operasional dan Komersial Pelindo 1 Ridwan Sani Siregar, Plh. Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. Arif Isnawan dan Direktur Utama PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia Bunyamin Syukur yang disaksikan oleh Direktur Utama Pelindo 1, Dani Rusli Utama pada Kamis, 12 November 2020 di Jakarta.

Seiring terintegrasi antar Pelindo, nota kesepahaman itu diwujudkan dalam kerja sama pengoperasian Terminal Kendaraan di Pelabuhan Belawan dengan IPCC.

Pada 16 November 2021, manajemen IPCC bersama manajemen Cabang Pelabuhan Belawan teken MoU rencana kerja sama pengoperasian terminal kendaraan.

Penandatangangan itu juga dihadiri oleh Direktur Utama PT Pelindo Multi Terminal, Drajat Sulistyo, dan Direktur Pengelola Pelindo Holding, Putut Sri Muljanto yang ikut menyaksikan Penandatanganan MOU antara IPCC dan Regional 1 tentang Rencana Kerja sama Pengoperasian Terminal Kendaraan di Pelabuhan Belawan.

“Ke depan, kerja sama dengan pola serupa maupun pola lainnya dapat terbuka antara IPCC dengan Cabang Pelabuhan lainnya,” tulis perseroan dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (19/11/2021).

Cabang Pelabuhan Pelindo lainnya yang menjadi cabang target adalah cabang yang memiliki potensi untuk memiliki terminal kendaraan baik dari segi throughput/kargo kendaraan maupun memiliki pengalaman dan kompetensi dalam pelayanan bongkar muat kendaraan.

"Di sisi lain, dengan adanya kerja sama tersebut tentunya dapat memberikan nilai tambah baik bagi IPCC dengan adanya revenue enhancement dan juga nilai tambah bagi Cabang Pelabuhan dan juga para stakeholders yang berada di Cabang Pelabuhan tersebut," tulis perseroan.

Dengan pola kerja sama antara IPCC dengan Cabang Pelabuhan lainnya, dapat menciptakan pelayanan bongkar muat kendaraan yang terstandardisasi secara internasional dikarenakan IPCC telah memiliki pengalaman dan kompetensi dalam pelayanan bongkar buat kendaraan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Terminal Belawan

Terkait dengan Pelabuhan Belawan yang mengoperasikan Terminal Kendaraan bukanlah barang baru.  Terminal khusus mobil yang dibangun pada 2017 ini terletak di area eks dermaga 004 Pelabuhan Belawan Lama dan menjadi pintu gerbang masuknya mobil-mobil baru dari Jakarta.

Dengan Terminal Kendaraan tersebut, akan mempercepat kegiatan bongkar muat mobil yang selama ini dilakukan melalui dermaga konvensional.

Pembangunan Terminal Kendaraan tersebut ini juga dilakukan guna mengakomodasi peningkatan bongkar muat mobil di Pelabuhan Belawan. Setelah merger Pelindo, Pelabuhan Belawan sesuai dengan struktur organisasi yang baru berada pada Regional Holding 1.

Sepanjang delapan bulan 2021, Cabang Pelabuhan Belawan telah melayani bongkar muat kendaraan sebanyak 39.415 unit CBU.

Jumlah ini telah mengalami kenaikan 35,77 persen dibandingkan pencapaian di periode yang sama di tahun lalu sebanyak kurang lebih 29.030 unit CBU. Adapun mekanisme kerjasama antara Cabang Pelabuhan Belawan dengan IPCC ialah dengan revenue sharing.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.