Sukses

Matahari Department Store Kantongi Laba Bersih Rp 532,48 Miliar pada Semester I 2021

PT Matahari Department Store Tbk mencatat penjualan kotor Rp 6,6 triliun pada semester I 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mencatat kinerja positif selama semester I 2021. Perseroan mencatat pertumbuhan pendapatan dan mencetak laba bersih selama enam bulan pertama 2021.

PT Matahari Department Store Tbk mencatat penjualan kotor Rp 6,6 triliun pada semester I 2021. Realisasi itu 67 persen di atas 2020 pada periode yang sama. Sementara itu, pendapatan bersih perseroan Rp 3,56 triliun. Realisasi pendapatan itu tumbuh 58,43 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,25 triliun.

Beban pokok pendapatan naik menjadi Rp 1,29 triliun pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 902,96 miliar.

Dengan demikian, laba kotor tumbuh 68,39 persen menjadi Rp 2,27 triliun pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,35 triliun. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (26/8/2021).

Perseroan menekan beban usaha dari Rp 1,64 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp 1,55 triliun pada semester I 2021. Melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 532,48 miliar pada semester I 2021. Dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 357,86 miliar.

Laba bersih per saham dasar dan dilusi mencapai Rp 202 per saham pada semester I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya rugi Rp 136.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penjelasan Manajemen Perseroan

Perseroan menyatakan hasil yang dicapai meski terdapat pembatasan mudik yang mempengaruhi penjualan Lebaran, daya beli yang menurun, pembatalan cuti bersama dan beberapa langkah yang diambil demi melindungi kesehatan masyarakat seperti pengurangan jam operasional.

PT Matahari Department Store Tbk telah melihat kemajuan yang menjanjikan antara lain:

-marjin yang lebih dapat diprediksi dengan penghentian penjualan merek dan mode yang berkinerja buruk

- modernisasi yang sedang berlangsung atas barang dagangan, dengan serangkaian inisiatif baru yang telah membuahkan hasil

- wilayah operasi yang ditata ulang demi produktivitas yang lebih tinggi

- pekerjaan peningkatan gerai untuk pengalaman berbelanja yang lebih lancar - penggunaan pengeluaran modal yang lebih selektif untuk peningkatan pelayanan pelanggan yang utama

- peralihan ke model beraset ringan dengan berkurangnya gudang, aset dan aset berkinerja rendah berjalan dengan baik

“Kami senang sekali dapat kembali meraih profitabilitas dan ini merupakan bukti kerja keras dan ketekunan karyawan kami,” ujar Terry.

Ia menambahkan, pihaknya telah melunasi utang dan memiliki saldo kas yang sangat sehat pada akhir periode. Oleh karena itu, perseroan dapat tampil jauh lebih baik setelah PPKM seiring dengan semakin cepatnya pelaksanaan inisiatif dan tantangan terkait COVID-19 semakin terlampaui.

“Kami bermaksud menjadikan musim lalu sebagai pembelajaran utama bagi musim Lebaran 2022,” kata dia.

Melihat laporan keuangan perseroan, total liabilitas tercatat Rp5,31 triliun pada Juni 2021 dari periode Desember 2020 sebesar Rp 5,73 triliun.

Total ekuitas naik menjadi Rp 1,38 triliun pada 30 Juni 2021 dari 31 Desember 2020 sebesar Rp 581,11 miliar. Total aset naik menjadi Rp 6,70 triliun dari Desember 2020 sebesar Rp 6,31 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 1,01 triliun pada 30 Juni 2021.

3 dari 3 halaman

Kata OJK

Terry menuturkan, dengan karyawan yang sekarang telah divaksinasi sepenuhnya, dan protokol keamanan yang kuat, pihaknya percaya berada di posisi yang tepat untuk memanfaatkan sepenuhnya pemulihan yang akan datang pada gerai perseroan . “Dan dalam pencapaian ambisi omni channel kami,” ujar dia.

Selain itu, Auric Digital Retail baru-baru ini telah menajdi pemegang saham terbesar di Perseroan. Perseroan menilai hal itu dapat menambah keyakinan akan kepastian pengembangan, kontinuitas dan pelaksanaan strategi.

Perseroan berkeyakinan sahamnya bernilai terlalu rendah, sehingga Perseroan meluncurkan program pembelian kembali saham atau buyback saham pada Agustus 2021.

Perseroan melakukan buyback saham dengan maksimal 15 persen dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan dengan dana yang dialokasikan sebesar Rp 450 miliar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.