Sukses

Bursa Kripto Binance Setop Penjualan Token Saham Usai Hadapi Tekanan dari Sejumlah Negara

Token saham Binance memungkinkan pengguna membeli sebagian kecil saham perusahaan publik tanpa membayar biaya komisi.

Liputan6.com, Jakarta - Binance tak lagi menawarkan token saham versi digital untuk Tesla, Apple dan Coinbase, karena bursa mata uang kripto menghadapi tekanan yang meningkat dari regulator di seluruh dunia.

Bursa mata uang digital teratas dunia itu mengungkapkan keputusannya pada Jumat, 16 Juli 2021. Langkah ini diambil  berdasarkan volume perdagangan. Binance telah menawarkan token melalui kemitraan dengan CM-Equity AG, sebuah perusahaan investasi berlisensi berbasis di Jerman. 

Menurut Binance, setiap token sepenuhnya didukung oleh saham yang dimiliki oleh CM-Equity AG. Selain itu, Binance mengatakan, token saham tidak tersedia untuk dibeli di situs webnya akan segera berlaku. 

Perusahaan juga akan menghentikan dukungan untuk token saham apa pun setelah 14 Oktober, dan pengguna dapat menjual atau menahannya selama 90 hari ke depan. Demikian dilansir dari CNBC, Sabtu (17/7/2021).

Pengguna di Eropa dapat memindahkan kepemilikan mereka ke portal baru dari CM-Equity AG kira-kira dua hingga empat minggu sebelum Binance menutup semua posisi pada 15 Oktober. Perusahaan juga mengatakan, keputusan itu diambil untuk mengalihkan fokus komersial ke penawaran produk lain.

Pada April, pengawas keuangan Jerman  memperingatkan investor  Binance kemungkinan telah melanggar aturan sekuritas dengan peluncuran token sahamnya. Oleh karena itu, perusahaan menghadapi denda potensial karena tidak menerbitkan prospektus investor untuk instrumen tersebut.

"Ketika ekosistem crypto berkembang, dan  Binance tumbuh sebagai perusahaan, kami terus mengevaluasi produk kami dan bekerja dengan mitra kami untuk memenuhi kebutuhan pengguna kami,” kata juru bicara Binance kepada CNBC.

Token saham Binance memungkinkan pengguna membeli sebagian kecil saham perusahaan publik tanpa membayar biaya komisi. Saham yang ditawarkan termasuk Apple, Coinbase, Microsoft, MicroStrategy, dan Tesla. Harga diselesaikan di stablecoin yang dipatok dolar milik perusahaan, Binance USD.

"Kami menjalankan kewajiban hukum kami dengan sangat serius dan terlibat dengan regulator dan penegak hukum secara kolaboratif. Kami tidak mengomentari masalah atau pertanyaan tertentu," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sejumlah Negara Keluarkan Peringatan Terkait Binance

Binance telah menghadapi tindakan keras yang meningkat dari regulator di seluruh dunia. Bulan lalu, pengawas pasar Inggris melarang perusahaan melakukan layanan yang diatur di negara tersebut.

Sementara regulator sekuritas Italia pada Kamis, 15 Juli 2021 mengatakan Binance tidak berwenang untuk memberikan layanan investasi kepada masyarakatnya. Regulator di Jepang, Kanada dan Thailand juga telah mengeluarkan peringatan tentang Binance.

Pekan lalu, CEO Binance Changpeng Zhao mengatakan, perusahaannya masih memiliki banyak ruang untuk tumbuh dan kepatuhan adalah perjalanan di pasar aset digital yang baru lahir.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.