Sukses

Top 3: PTBA Bakal Bangun PLTS di Bekas Tambang

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Selasa, 8 Juni 2021.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana segera mulai proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada 2021.

Namun, biaya pembangunan PLTS ini secara keseluruhan lebih mahal dibandingkan PLTU karena butuh lahan yang luas untuk operasionalnya.

"PLTS itu membutuhkan lahan. Biaya yang mahal itu ada di lahan. Untuk satu hektar lahan itu menghasilkan ekuivalen sekitar 1 megawatt," ujar Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Suryo Eko Hadianto, dalam diskusi virtual, Senin, 7 Juni 2021.

Artikel PTBA bakal bangun PLTS di bekas tambang menyita perhatian pembaca di saham pada Senin, 7 Juni 2021. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya? Berikut sejumlah artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Selasa, (8/6/2021):

1.PTBA Bakal Bangun PLTS di Bekas Tambang

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana segera mulai proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada 2021.

Namun, biaya pembangunan PLTS ini secara keseluruhan lebih mahal dibandingkan PLTU karena butuh lahan yang luas untuk operasionalnya.

"PLTS itu membutuhkan lahan. Biaya yang mahal itu ada di lahan. Untuk satu hektar lahan itu menghasilkan ekuivalen sekitar 1 megawatt," ujar Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Suryo Eko Hadianto, dalam diskusi virtual, Senin, 7 Juni 2021.

Berita selengkapnya baca di sini

2.Garuda Indonesia Percepat Pengembalian Dua Pesawat Sewaan, Ini Alasannya

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) berupaya memulihkan kinerja usaha. Salah satunya dengan mempercepat pengembalian lebih awal armada yang belum jatuh tempo masa sewanya.

Langkah strategis tersebut salah satunya ditandai dengan pengembalian dua armada B737-800 NG kepada salah satu lessor pesawat. Adapun percepatan pengembalian tersebut dilakukan setelah adanya kesepakatan bersama antara Garuda Indonesia dan pihak lessor pesawat.

Salah satu syarat pengembalian pesawat adalah dengan mengubah kode registrasi pesawat terkait.Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan, percepatan pengembalian armada yang belum jatuh tempo masa sewanya, merupakan bagian dari langkah strategis Garuda Indonesia dalam optimalkan produktivitas armada dengan mempercepat jangka waktu sewa pesawat.

Berikut selengkapnya baca di sini

3.Bergerak Tak Wajar, BEI Pantau Saham JAWA dan BABP

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencermati pergerakan dua saham antara lain PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) dan PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP).

Mengutip keterbukaan informasi, Senin (7/6/2021), BEI menyatakan telah terjadi peningkatan harga saham JAWA dan BABP yang di luar kebiasaan (unsusual market activity/UMA). Pengumuman UMA tidak serta menunjukkan ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal.

Untuk saham BABP, sebelumnya BEI telah mengumumkan suspensi cooling down pada 5 Maret 2021 atas perdagangan saham BABP. Selain itu, UMA pada 3 Maret 2021  atas perdagangan saham BABP.

Berita selengkapnya baca di sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.