Sukses

Alasan BEI Luncurkan Indeks Syariah MES BUMN 17

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI Ignatius Denny Wicaksono mengatakan, peningkatan jumlah saham syariah sejalan dengan kapitalisasi pasar.

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan signifikan di industri pasar modal syariah. Dalam 10 tahun terakhir atau sejak 2011 hingga 16 April 2021, jumlah saham syariah meningkat hingga 84 persen.

Kepala Divisi Pengembangan Bisnis BEI Ignatius Denny Wicaksono mengatakan, peningkatan jumlah saham syariah sejalan dengan kapitalisasi pasar.

Terhitung sejak 2011, kapitalisasi pasar saham syariah meningkat 6,4 persen per tahun menjadi Rp 3.493 triliun per 16 April 2021. 

"Rata-rata nilai transaksi harian juga meningkat 14,6 persen per tahun menjadi Rp 8,54 triliun per hari pada 16 April 2021," kata dia dalam Edukasi Wartawan Pasar Modal dengan tema Peluncuran Indeks IDX-MES BUMN 17, Rabu (21/4/2021).

Dari sisi investor syariah, tercatat peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir. BEI mencatat, jumlah investor syariah bertambah 1.913 persen dari 4.908 investor pada 2015 menjadi 93.870 investor hingga Maret 2021.

Bersamaan dengan itu, kinerja saham BUMN juga tercatat cukup moncer. Denny menyebutkan, jumlah saham BUMN bertambah 13 perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang meningkat dua kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Hal ini lantas mendasari dirumuskannya IDX MES BUMN 17.

"Saham BUMN yang tercatat di BEI hampir 24 persen dari kapitalisasi pasar modal di Indonesia, bahkan ditransaksikan 37 persen dari total nilai dan 29 persen frekuensi transaksi saham harian," ujar Denny.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Inisiatif dari Masyarakat Ekonomi Syariah

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menambahkan, IDX MES BUMN 17 merupakan inisiatif dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

Saat ini, BEI diketahui memiliki tiga indeks syariah, yang terakhir diluncurkan pada 2018 yakni JII 70. Sebelumnya ada ISSI pada 2011, dan JII yang diluncurkan tahun 2000.

"Jadi baru ada ada indeks komposit, ISSI. Lalu dua indeks headline, JII yang [berisi] 30 saham dan JII70. Jadi untuk pertama kalinya kita memiliki indeks syariah yang memiliki tema khusus,” kata Hasan.

Kehadiran indeks saham syariah BUMN ini diharapkan bisa menjadi alternatif basis produk reksa dana dan exchange trade fund (ETF).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.