Sukses

IHSG Melambung 1,5 Persen, Ini Sentimen Pendorongnya

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,55 persen atau 96,71 poin ke posisi 6.338,51 pada perdagangan Senin, 1 Maret 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Mengawali Maret 2021, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa. Hal itu didukung dari aksi beli investor asing dan sejumlah data ekonomi global seperti rilis data manufaktur.

Mengutip data RTI pada Senin, (1/3/2021), IHSG menguat 1,55 persen atau 96,71 poin ke posisi 6.338,51. Indeks saham LQ45 menguat 2,43 persen, dan kalahkan IHSG. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Pada awal pekan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.339 dan terendah 6.261. Sebanyak 309 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 161 saham melemah dan 167 saham di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 1.358.493 kali dengan volume perdagangan saham 24,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14 triliun. Investor asing beli saham Rp 115,96 miliar di pasar reguler.  Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.303.

Lalu sentimen apa saja yang pengaruhi gerak IHSG pada awal pekan ini sehingga mampu lanjutkan penguatan?

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, sejumlah sentimen positif mengangkat IHSG pada Senin, 1 Maret 2021. Pertama, pasar mengapresiasi peran pemerintah dalam menjaga stabilitas fundamental makro ekonomi yang inklusif dan berkesinambungan.

Kedua, Nafan menilai, stabilitas inflasi di Indonesia turut berkontribusi aktif terhadap kinerja IHSG. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi pada Februari 2021 mencapai 0,10 persen. Tingkat inflasi tahun kalender dari Januari-Februari 2021 mencapai 0,36 persen. Sementara inflasi tahunan sebesar 1,38 persen.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penerapan Diskon Pajak Kendaraan

Ketiga, ada sentimen penerapan diskon pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) mobil 0 persen ditanggung pemerintah mulai 1 Maret 2021. Masyarakat bisa membeli mobil baru tanpa harus membayar PPnBM.

“Implementasi dari pada insentif pengurangan PPnBM pada kendaraan mobil berkubikasi 1.500 cc ke bawah diapresiasi oleh para pelaku pasar,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com.

Keempat, pada pertemuan virtual G20, pasar apresiasi komitmen dalam hal percepatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 secara masif dan mendorong inklusi keuangan melalui pemanfaatan teknologi dan perluasan akses bagi UMKM.

Kelima, pasar mengapresiasi kinerja PMI manufaktur Australia, Jepang dan China yang masih menunjukkan tren ekspansif. “Adanya proyeksi PMI Manufaktur, Spanyol, Prancis, Jerman, Italia, dan Uni Eropa, kemudian Inggris dan bahkan Amerika Serikat yang terus mengalami ekspansi juga mendorong katalis positif bagi indeks,” tutur dia.

Keenam, Nafan menilai, pasar juga menghargai komitmen Presiden AS Joe Biden dalam mendorong Senat AS dalam pengesahan program stimulus sebesar USD 1,9 triliun.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.