Sukses

333 Saham Tertekan, IHSG Tersungkur 1,03 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,03 persen ke posisi 6.227,72 pada perdagangan saham Rabu, 17 Februari 2021.

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) betah di zona merah pada perdagangan saham Rabu, (17/2/2021). Investor asing masih melakukan aksi jual di pasar saham.

Mengutip data RTI, IHSG melemah 1,03 persen ke posisi 6.227,72. Indeks saham LQ45 turun 1,38 persen ke posisi 946,66. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Sebanyak 333 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sedangkan 155 saham menguat dan 149 saham diam di tempat.

Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.314,55 dan terendah 6.209,31.

Total frekuensi perdagangan saham 1.481.030 kali dengan volume perdagangan saham 17,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 13,1 triliun. Investor asing jual saham Rp 47,15 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 13.950.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham tertekan kecuali sektor saham perdagangan naik 0,41 persen. Sektor saham industri dasar melemah 2,7 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham aneka industri merosot 1,81 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 1,75 persen.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Gerak Saham

Saham-saham bank catatkan penguatan terbesar atau top gainers antara lain saham BGTG naik 35 persen, saham INPC melonjak 35 persen, saham BVIC mendaki 34,92 persen, saham BABP naik 34 persen, dan saham DNAR meroket 28,89 persen.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham PLAN merosot 9,76 persen, saham FILM turun 6,98 persen, saham BOLT susut 6,96 persen, saham AKSI tergelincir 6,9 persen, dan saham CASA susut 6,9 persen.

3 dari 4 halaman

Aksi Investor Asing

Saham-saham yang dibeli investor asing antara lain saham BBRI sebanyak Rp 115,6 miliar, saham BTPS sebanyak Rp 27,8 miliar, saham UNTR sebanyak Rp 27,3 miliar, saham ACES sebanyak Rp 14,1 miliar dan saham TOWR sebanyak Rp 12,9 miliar.

Saham-saham yang dijual investor asing antara lain saham BBNI sebanyak Rp 80,4 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 75,2 miliar, saham ASII sebanyak Rp 57,8 miliar, saham MNCN sebanyak Rp 23,6 miliar dan saham INKP sebanyak Rp 22 miliar.

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia

Bursa saham Asia cenderung terkoreksi kecuali indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 1,1 persen dan indeks saham Taiwan menguat 3,54 persen. Sementara itu, indeks saham Korea Selatan melemah 0,85 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,58 persen, indeks saham Thailand turun 0,37 persen dan indeks saham Singapura tergelincir 0,48 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.