Sukses

Awali Perdagangan, IHSG Berjuang untuk Bertahan di Atas Level 6.000

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona merah.

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di dua zona pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Semula IHSG menghijau tetap tak lama kemudian mengalami tekanan dan berada di zona merah.

Pada pra-pembukaan perdagangan Selasa (15/12/2020), IHSG naik tipis 0,99 poin atau 0,02 persen ke level 6.013,51. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00, IHSG masih menguat 5,07 poin atau 0,11 persen ke 6.018,48.

Namun tak lama kemudian, IHSG mengalami tekanan hingga turun 13,87 poin atau 0,18 persen ke level 6.002,45.

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,01 persen ke posisi 041,43. Sebagian besar indeks acuan bergerak di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.022,18. Sedangkan terendah 5.977,75.

Sebanyak 173 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Kemudian 96 saham melemah dan 170 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 74.026 kali dengan volume perdagangan 1,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 1,1 triliun.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 64 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.085 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebagian besar berada di zona merah. Pelemahan dipimpin oleh sektor industri dasar yang turun 0,54 persen. Kemudian disusul sektor pertambangan melemah 0,42 persen dan sektor infrastruktur turun 0,40 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain ATAP naik 34,07 persen ke Rp 244 per lembar saham. Kemudian PTDU naik 25 persen ke Rp 380 per saham dan APEX naik 24,71 persen ke Rp 424 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain BEKS turun 6,93 persen ke Rp 376 per lembar saham, SDMU yang turun 6,76 persen ke Rp 69 per lembar saham dan FIRE turun 6,73 persen ke Rp 970 per saham.

Mengutip riset Ashmore, bursa saham AS ditutup melemah karena optimisme tentang dimulainya vaksinasi Covid-19 dibayangi oleh kemungkinan pembatasan yang lebih ketat dengan lonjakan infeksi baru.

Sebanyak 9 dari 11 kelompok industri utama turun dengan saham energi mencatat penurunan terbesar.

Sementara itu, Senator progresif Bernie Sanders berencana untuk terus menekan untuk memasukkan stimulus fiskal sebesar USD 1.200 untuk sebagian besar warga Amerika.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan Kemarin

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat tipis pada perdagangan saham awal pekan ini. IHSG kembali ke level di atas 6.000 pada penurupan perdagangan kali ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin(14/12/2020), IHSG ditutup naik 74,18 poin atau 1,25 persen ke posisi 6.012,51. Sementara, indeks saham LQ45 melemah 1,21 persen ke posisi 941,17.

 

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 6.013,95 dan terendah 5.959,27.

Pada sesi penutupan pedagangan, 276 saham perkasa sehingga membawa IHSG ke zona hijau. Sementara itu, sebanyak 189 saham melemah dan 154 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 1.325.153 kali dengan volume perdagangan 27,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 18,8 triliun.

Investor asing jual saham Rp 51,88 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.098.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona merah yaitu sektor konstruksi yang amblas 0,82 persen.

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor perdagangan yang melesat 2,5 persen. Disusul sektor pertambangan naik 2,08 persen dan sektor barang konsumsi naik 1,95 persen.

Saham yang menguat antara lain ATAP yang naik 34,81 persen ke Rp 182 per lembar saham. Kemudian APEX yang naik 25 persen ke Rp 340 per lembar saham dan INPS yang naik 25 persen ke Rp 3.250 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain COCO yang melemah 7 persen ke Rp 930 per lembar saham. Kemudian BBYB turun 6,99 persen ke Rp 345 per lembar saham dan RELI turun 6,98 persen ke Rp 320 per lembar saham.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.