Sukses

Menanti Hasil Pertemuan BI, IHSG Menguat 39,88 Poin

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 39,88 poin atau 0,68 persen ke posisi 5.913,15 pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

Penguatan IHSG ini terjadi di tengah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan dan menanti hasil pertemuan Bank Indonesia (BI).

Pada penutupan sesi pertama, Kamis (27/9/2018), IHSG naik 39,88 poin atau 0,68 persen ke posisi 5.913,15. Indeks saham LQ45 menguat 0,96 persen ke posisi 934,38. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 181 saham menanjak sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. 125 saham melemah. 147 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.927,27 dan terendah 5.870,53.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan 200.390 kali dengan volume perdagangan saham 6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,9 triliun.

Investor asing jual saham Rp 51,17 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di Rp 14.874.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri turun 0,71 persen. Sektor saham barang konsumsi naik 1,65 persen, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 1,09 persen dan sektor saham industri dasar mendaki 0,94 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham AKPI naik 21,23 persen ke posisi Rp 885 per saham, saham INTD melonjak 18,85 persen ke posisi Rp 290 per saham, dan saham SMCB menanjak 16,13 persen ke posisi Rp 1.080 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRIO melemah 15,13 persen ke posisi Rp 202 per saham, saham HDFA susut 12,86 persen ke posisi Rp 122 per saham, dan saham JPRS tergelincir 9,73 persen ke posisi Rp 204 per saham.

Di bursa saham Asia cenderung bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,41 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 0,87 persen, indeks saham Thailand merosot 0,29 persen, dan indeks saham Shanghai tergelincir 0,54 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,46 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,60 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,55 persen.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

IHSG Bergerak di Dua Zona

Sebelumnya,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di dua zona pada awal perdagangan saham Kamis pekan ini. Rupiah di posisi 14.891 per Dolar AS.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 27 September 2018, IHSG melemah 1,83 poin atau 0,03 persen ke posisi 5.871,43. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG berbalik arah dan menguat 3,36 poin atau 0,06 persen ke posisi 5.876,6.

Indeks saham LQ45 juga menguat 0,35 persen ke posisi 925,501. Sebagian besar indeks saham acuan menguat. 

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.880,04 dan terendah 5.870,5. Sebanyak 77 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Selain itu 31 saham melemah dan 114 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 3.991 kali dengan volume perdagangan 73,5 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 54,1 miliar.

Investor asing membeli saham Rp 5,58 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.891.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham aneka industri yang turun 0,79 persen dan industri dasar sebesar 0,11 persen.

Sementara yang menguat yakni sektor saham konsumsi sebesar 0,79 persen. Kemudian sektor infrastruktur melemah 0,63 persen dan perkebunan sebesar 0,36 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ABBA menguat 7,84 persen ke posisi Rp 220 per saham, saham SMDM naik 7,32  persen ke posisi Rp 132 per saham, dan saham CSIS naik 11,33 persen ke posisi Rp 452 per saham.

Sementara itu, saham-saham yang tertekan antara lain saham ARTA melemah 4,55 persen ke posisi Rp 210 per saham dan saham DIGI tergelincir 4,88 persen ke posisi Rp 1.170 per saham.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.