Sukses

Wall Street Menguat Setelah Mengalami Tekanan di Awal Tahun

Dow Jones Industrial Averange (DJIA) menguat tipis 10 poin atau 0,06 persen ke 17.158,92.

Liputan6.com, New York - Saham-saham di bursa Amerika Serikat (Wall Street) bergerak stabil dan mampu ditutup di level positif pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Dalam perdagangan sebelumnya, Wall Street terus tertekan.

Mengutip Reuters, Rabu (6/1/2016), Dow Jones Industrial Averange (DJIA) menguat tipis 10 poin atau 0,06 persen ke 17.158,92. S&P 500 juga mampi naik 3,2 poin atau 0,16 persen ke 2.015,86. Sedangkan Nasdaq masih berkutat di zona merah dengan turun 11 poin atau 0,24 persen ke 4.891,43.

Tekanan di Wall Street memang cukup besar. Pada perdagangan sebelumnya Wall Street terus melemah karena terimbas faktor eksternal.

Pertumbuhan ekonomi China masih belum terlihat menguat dan bahkan cenderung terus melemah. Oleh karena itu Bank Sentral China kembali mengeluarkan stimulus dengan menyuntikkan US$ 20 miliar ke sistem keuangan.

"Pada perdagangan hari ini kami sedang berusaha mati-matian untuk mengimbangi penurunan yang cukup signifikan di hari pertama perdagangan kemarin," jelas Kepala Analis Janney Montgomery Scott, Philadelphia, AS, Mark Luschini.

Ia melanjutkan, sejauh ini sebagian besar sentimen yang mempengaruhi pergerakan saham di AS berasal dari luar seperti apa yang terjadi di China dan juga ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir menyatakan pemutusan hubungan diplomatik dengan Iran menyusul serangan demonstran di Kedutaan Arab Saudi di Teheran. Demonstrasi digelar setelah pihak kerajaan mengeksekusi ulama Syiah terpandang Nimr al-Nimr.

Setelah Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran, negara-negara sunni lainnya mengikuti langkah tersebut. Negara-negara tersebut adalah Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab (UEA). Hanya Kuwait dan Qatar yang tidak mengikuti langkah UAE.

"Saya berpikir investor sangat bingung menentukan langkah di awal tahun ini melihat berbagai kejadian atau sentimen yang bisa mempengaruhi pergerakan pasar," tambah Luschini. (Gdn/Nrm)


**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini