Sukses

Buka Pekan Terakhir 2015, Bursa Asia Menghijau

Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan minggu terakhir tahun ini.

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia dibuka menguat pada perdagangan minggu terakhir tahun ini, usai ditutup mixed pada penutupan Kamis pekan lalu.

Melonjaknya indeks menjelang akhir tahun ini didorong oleh aksi beli masif investor saham atau dikenal dengan fenomena Santa Claus Rally yang akan berlangsung sepanjang periode Natal hingga Tahun Baru.

Namun, pelaku pasar harus tetap hati-hati. Sebab, dolar Amerika Serikat (AS) yang kuat kemungkin membebani harga komoditas dan negara-negara berkembang sehingga volatilitas yang akan tetap tinggi.

Dilansir dari CNBC, Senin (28/12/2015), Bursa saham Australia tetap tertutup hari ini untuk liburan Natal. Bursa saham  Jepang dibuka lebih tinggi, dengan utama indeks Nikkei 225 naik 91 poin atau 0,48 persen menjadi 18.859.

Saham Sharp Corp melonjak 6,36 persen menjadi salah satu penopang penguatan indeks Nikkei. Saham Sharp Corp menguat usai Taiwan Hon Hai Precision Industry, salah satu pemasok terbesar produk elektronik, berencana membeli perusahaan Jepang untuk 300 miliar yen.

Sebelum perdagangan dimulai, Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang merilis data produksi pabrik di Negeri Sakura yang turun 1 persen pada November, atau lebih rendah dari ekspektasi pasar yang turun 0,6 persen.

Dalam survei yang dilakukan METI, produsen tetap optimis atas produksi pabrik akan naik 0,9 persen pada Desember dan 0,6 persen di Januari.

Penjualan ritel November Jepang turun 1 persen secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan untuk penurunan 0,6 persen, menurut jajak pendapat Reuters.

Yen diperdagangkan 0,12 persen lebih tinggi yaitu 120,27 terhadap dolar AS. Di Korea, indeks Kospi turun 6 poin, atau 0,3 persen menjadi 1.984 dipengaruhi saham Samsung Group yang diperdagangkan lebih rendah di seluruh papan, dengan Samsung C&T mengalami penurunan terbesar sebesar 3,44 persen.

Pada pekan lalu, Samsung SDI dikabarkan akan menjual saham 2,6 persen di Samsung C&T untuk mematuhi peraturan di pasar saham saham. Saham Samsung SDI turun 2,18 persen.

Begitu pula saham Samsung Electronics turun 0,39 persen pada perdagangan pagi. Reuters, mengutip Korea Selatan Electronic Times, melaporkan perusahaan produsen smartphone ini mengumumkan rencana untuk memproduksi awal sekitar 5 juta unit smartphone Galaxy S7. (Ndw/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini