Sukses

Oktober Surplus US$ 1,01 Miliar, IHSG Turun 42 Poin

Ada sebanyak 177 saham melemah sehingga menyeret IHSG susut 42,55 poin ke level 4.430,28 pada sesi pertama Senin pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham sesi pertama di awal pekan ini. Penurunan IHSG itu terjadi di tengah bursa saham Asia melemah karena teror Paris dan pengumuman neraca perdagangan yang surplus US$ 1,01 miliar pada Oktober 2015.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (16/11/2015), IHSG turun 42,55 poin atau 0,95 persen ke level 4.430,28. Indeks saham LQ45 susut 1,06 persen ke level 754,79.

Seluruh indeks saham acuan kompak melemah pada siang ini.Ada sebanyak 177 saham melemah sehingga menyeret IHSG ke zona merah. Sedangkan 56 saham lainnya menghijau. 59 saham diam di tempat.Total frekuensi perdagangan saham sektiar 105.356 kali dengan volume perdagangan saham 1,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 1,87 triliun.

IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.440,86 dan terendah 4.395,96. Secara sektoral, sepuluh sektor saham kompak melemah. Sektor saham aneka industri susut 2,17 persen, disusul sektor saham keuangan melemah 1,17 persen, dan sektor saham tambang melemah 1,25 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 263 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham KAEF naik 3,74 persen ke level Rp 970 per saham, saham INAF menguat 3,39 persen ke level Rp 183 per saham, dan saham GGRM mendaki 2,53 persen ke level Rp 48.700 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BWPT susut 7,94 persen ke level Rp 174 per saham, saham NIRO susut 4,95 persen ke level Rp 96 per saham, dan saham ANTM melemah 1,88 persen ke level Rp 313 per saham.

Bursa saham Asia masih bergerak melemah hingga perdagangan saham Senin siang pekan ini. Indeks saham Jepang Nikkei turun 0,89 persen ke level 19.422, indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,63 persen ke level 22.031,16, dan indeks saham Singapura melemah 0,87 persen ke level 2.900.

Nilai tukar rupiah berada di level 13.739 per dolar Amerika Serikat (AS).Sementara itu, BPS melaporkan perkembangan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2015 mencapai US$ 1,01 miliar. Sepanjang Januari-Oktober 2015, neraca perdagangan tembus US$ 8,16 miliar. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini