Sukses

Saham Apple Jadi Tekanan Wall Street di Awal Pekan

Bursa saham Amerika Serikat dinilai sedikit bergerak konsolidasi dipengaruhi harga minyak dan jelang pertemuan The Fed.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah terutama dipicu dari indeks saham Dow Jones dan S&P 500 yang merosot. Hal itu terjadi lantaran sektor saham energi susut karena harga minyak.

Pada penutupan perdagangan saham Senin (Selasa pagi WIB), indeks saham Dow Jones melemah 23,65 poin atau 0,13 persen ke level 17.623,05. Diikuti indeks saham S&P 500 susut 3,97 poin atau 0,19 persen ke level 2.071,18.

Sedangkan indeks saham Nasdaq menguat tipis 2,84 poin atau 0,06 persen menjadi 5.034,70.Ada sejumlah sentimen yang pengaruhi bursa saham di awal pekan ini. Investor juga berhati-hati sebelum pertemuan kebijakan moneter bank sentral AS atau The Federal Reserve dalam dua hari ini.

Pelaku pasar sedang mencari prospek bank sentral AS mulai menaikkan suku bunga.Selain itu, saham Apple melemah 3,2 persen menjadi US$ 115,28 sehingga menjadi hambatan terbesar untuk tiga indeks saham acuan tersebut. Ada pun Apple akan melaporkan hasil kuartalan pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

"Kini mengenai Apple, dan perkiraan kinerja mereka, kabar China, dan setiap peningkatan mereka mungkin akan umumkan. Kini pergerakan indeks saham sedikit konsolidasi hari ini," ujar Rick Meckler, Direktur Utama LibertyView Capital Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (27/10/2015).

Sektor saham energi S&P 500 susut 2,5 persen, dan memimpin penurunan sektor di indeks saham tersebut. Ini juga menyeret indeks saham acuan ke zona merah. Penurunan sektor saham energi terjadi lantaran harga minyak tergelincir lantaran kelebihan pasokan global.

Saham Exxon melemah 2,1 persen menjadi US$ 81,22. Diikuti saham Chevron susut 2,7 persen menjadi US$ 88,77.Adapun indeks saham acuan Nasdaq mampu menguat ditopang dari saham Ctrip.com naik 22,1 persen ke level US$ 90,78 setelah mengumumkan akan merger dengan Qunar Cayman Island. Saham Qunar naik 7,9 persen menjadi US$ 42,65.

Adapun volume perdagangan saham tercatat sekitar 6,1 miliar di bursa saham AS. Rata-rata perdagangan harian saham sekitar 7,3 miliar selama 20 hari perdagangan. (Ahm/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini