Sukses

Pasar Saham AS Melemah di Tengah Penantian Laporan Data Pekerjaan

Investor harap-harap cemas menanti keputusan langkah-langkah stimulus yang akan diambil Bank Sentral Eropa dan laporan pekerjaan AS.

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah setelah indeks patokan sempat naik ke posisi tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Selasa sore (Rabu pagi).

Ini terjadi karena investor harap-harap cemas menanti keputusan langkah-langkah stimulus yang akan diambil Bank Sentral Eropa dan dilansirnya laporan pekerjaan AS pada bulan Mei, melansir laman Bloomberg.

Indeks saham Standard & Poor 500 turun kurang dari 0,1% menjadi 1.924,24 pada pukul 4 pm waktu New York. Indeks saham Dow Jones Industrial Average tergelincir 0,1% menjadi 16.722,34.

Sementara Indesk Russell 2000 yang fokus pada saham perusahaan kecil turun 0,2%. Sekitar 5,2 miliar saham berpindah tangan di bursa AS pada hari ini atau 18% di bawah rata-rata tiga bulan.

"Pedagang duduk menunggu respons dari ECB. Ada antisipasi ECB akan agresif pada kebijakannya dan angka pekerjaan yang akan dilansir pada hari Jumat akan lebih baik dari harapan," ujar Chad Morganlander, Fund Manager Stifel Nicolaus & di Co.

Beberapa saham perusahaan yang merosot seperti milik Krispy Kreme Doughnuts Inc turun 15% setelah perusahaan memotong perkiraan pendapatan karena kenaikan biaya dan lambatnya penjualan di kuartal pertama.

Saham Quiksilver Inc merosot 41% setelah peritel surfwear ini membukukan kerugian yang lebih besar daripada prediksi analis. Namun khusus saham Hillshire Brands Co melonjak 9,5% setelah perusahaan mengkonfirmasikan kenaikan tawaran Pilgrim Pride Corp.

Di sisi lain, data menunjukkan inflasi kawasan euro melambat lebih dari perkiraan ekonom di bulan Mei. Ini memberikan tekanan pada ECB untuk menggunakan langkah-langkah untuk menambah harga dan mendorong pertumbuhan.

Presiden ECB Mario Draghi memberikan peringatan tentang risiko harga spiral negatif, Dewan Pengurus Bank Sentral ini sedang mempertimbangkan langkah-langkah dari suku bunga negatif terhadap likuiditas bersyarat bagi bank.

Draghi kemungkinan memberikan sinyal setiap pemotongan suku bunga bukan satu-satunya jalan yang diambil. Presiden ECB mungkin akan menegaskan kembali komitmen untuk menjaga biaya pinjaman pada tingkat saat ini atau lebih rendah.

Keputusan akhir dikatakan tidak akan dilakukan sampai tanggal 5 Juni di mana para pembuat kebijakan memperdebatkan potongan 10 atau 15 basis poin baik pada benchmark dan suku bunga deposito.

Sedangkan Laporan Departemen Perdagangan AS menunjukkan pesanan pabrik negara ini mencapai 0,7%. Para ekonom memperkirakan akan ada kenaikan 0,5%.

Rilis data pekerjaan yang akan dilansir kemungkinan menunjukkan penambahan pekerja lebih sedikit pada Mei. Sedangkan laporan Departemen Tenaga Kerja yang akan dilansir pada hari Jumat mungkin akan menunjukkan tingkat pengangguran mendekati level terendah sejak September 2008. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.