Sukses

Koalisi dan Sosok Cawapres akan Pengaruhi Gerak IHSG

Pelaku pasar saham menanti keputusan koalisi dan sosok calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo.

Liputan6.com, Jakarta Pelaku pasar saham menanti keputusan koalisi dan sosok calon wakil Presiden yang akan mendampingi Joko Widodo (Jokowi). Pelaku pasar telanjur menyukai sosok Jokowi yang dinilai selama menjadi Gubernur DKI Jakarta dapat memperbaiki infrastruktur.

Demikian disampaikan dalam laporan PT KDB Daewoo Securities, Jumat (11/4/2014). Menurut analis PT KDB Daewoo Securities, kekecewaan pasar terhadap hasil perhitungan cepat sangat berlebihan.

Dari hasil perhitungan cepat yang menyatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendapat 19,2% suara telah mengecewakan pasar yang berharap kemenangan PDIP bisa lebih dari 25%.

Kekecewaan ini menyebabkan IHSG ditutup 3,17% ke level 4.765 dengan investor asing mencatatkan penjualan bersih Rp 1,5 triliun. Hal ini bertolak belakang dengan optimisme pasar dengan IHSG naik 3,2% di hari pendeklarasian Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP.

"Meski pun PDIP harus berkoalisi, menurut kami tidak akan menjadi persoalan karena bagaimana pun PDIP juga harus berkoalisi. Menurut kami tidak akan menjadi persoalan karena bagaimanapun PDIP juga harus berkoalisi di parlemen sehingga dapat mendukung pemerintahan," tulis riset PT KDB Daewoo Securities, Jumat (11/4/2014).

PDIP dinilai memang harus menjalin koalisi dengan partai lain agar calon presiden yang diusung dapat ikut dalam pemilihan presiden. Koalisi yang akan dibentuk tentu mengurangi keleluasaan PDIP dalam menentukan calon wakil presiden pendamping Jokowi.

"Koalisi yang akan dibentuk oleh PDIP diharapkan dapat mendukung pemerintahan bila Jokowi kelak terpilih sebagai Presiden RI," tulis riset PT KDB Daewoo Securities.

Menurut analis PT KDB Daewoo Securities, PDIP pasti akan menduetkan Jokowi dengan orang tepat yang mempunyai karakteristik melengkapi. Adapun penurunan indeks saham yang terjadi pada kemarin dapat dimanfaatkan oleh pelaku pasar.

"Kami melihat koreksi yang terjadi kemarin dapat dimanfaatkan oleh investor untuk mulai melakukan akumulasi beli saham terutama saham-saham berkapitalisasi besar," tulis riset tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini