Sukses

Deretan Olahan Keju Tradisional Indonesia

Meski tak sepopuler keju lainnya, tetapi keju tradisional ini memiliki rasa yang boleh diadu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Selama ini, keju yang paling banyak dikonsumsi adalah keju mozzarella, cheddar, parmesan, mascarpone, serta blue cheese. Ternyata, Indonesia juga memiliki sejumlah olahan keju tradisional.

Meski tak sepopuler keju lainnya, tetapi keju tradisional ini memiliki rasa yang boleh diadu. Keju-keju tradisional ini dibuat dari bahan pangan lokal asli dan diproduksi sendiri secara tradisional.

Selain itu, keju tradisional juga disajikan dengan metode dan cara yang unik. Mengutip dari kemenparekraf.go.id, berikut deretan olahan keju tradisional Indonesia:

1. Keju Dadiah

Keju dadiah berasal dari Bukittinggi, Sumatra Barat. Keju yang dibuat dari susu kerbau ini dibuat dengan menggunakan batang bambu yang ditutup daun pisang sebagai wadahnya.

Keju dadiah memiliki rasa asam yang cukup autentik. Umumnya, keju dadiah disajikan bersama emping beras dan kuah beras merah. Masyarakat lokal juga kerap menyantap keju dadiah langsung sebagai pendamping nasi, sambal, sirih, dan bawang.

2. Keju Dali Ni Horbo

Keju dali ni horbo berasal dari Tapanuli, Sumatra Utara. Keju yang juga dikenal sebagai keju Batak ini tidak menggunakan bahan kimia sedikit pun dalam proses pembuatannya.

Keju dali ni harbo dibuat dari susu kerbau dan ditambah air nanas atau daun pepaya sebagai pengental. Keju dengan rasa gurih dan asam yang lembut ini sering dijadikan pelengkap hidangan naniura (ikan mentah) atau berbagai macam sayuran. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keju Dangke

3. Keju Dangke 

Keju dangke adaah olahan keju tradisional asli Enrekang, Sulawesi Selatan. Keju yang bentuknya mirip dengan tahu putih ini memiliki tekstur padat karena mengandung air yang cukup tinggi.

Keju dangke terbuat dari susu kerbau maupun susu sapi yang disaring dan direbus dalam suhu minimal 70 derajat Celsius. Sebagai bahan penggumpal, keju dangke menggunakan getah pepaya atau daun pepaya. Inilah yang memberikan tekstur padat pada keju dangke.

Keju dangke menggunakan garam sebagai bahan pengawetnya. Biasanya, keju dangle disantap sebagai pendamping nasi oleh masyarakat setempat.

4. Keju Indrakila

Keju indrakila berasal dari Boyolali, Jawa Tengah. Boyolali memang dikenal sebagai daerah penghasil susu sapi terbesar di Jawa Tengah. Tak heran jika Boyolali memiliki olahan keju lokalnya sendiri.

Berdiri sejak 2009, keju indrakila memiliki berbagai macam jenis keju yang diproses secara tradisional. Beberapa jenis keju indrakila adalah keju feta, mozzarella, mountain, feta olive oil, hingga keju robert yang proses pembuatannya terinspirasi dari keju camembert khas Paris.

5. Keju Senduro

Keju senduro berasal dari Lumajang, Jawa Timur. Berbeda dengan keju-keju lainnya yang terbuat dari susu kerbau maupun susu sapi, keju senduro menggunakan susu kambing sebagai bahan utama.

Terdapat dua jenis keju senduro, yakni soft cheese dan mozzarella. Adapun mozarella ala keju senduro memiliki tekstur kenyal dan mudah meleleh jika terkena suhu tinggi, sedangkan soft cheese memiliki tekstur lebih lembut seperti tahu dengan aroma susu segar.

 

Penulis: Resla

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.