Sukses

Dali Ni Horbo, Keju Batak dari Susu Kerbau yang Bisa Jadi Teman Makan Nasi

Pembuatan keju lokal ini bukan lah sebuah sebuah eksperimen baru, sebab tradisi mengolah susu kerbau ini telah dilakukan oleh para leluhur orang Batak.

Liputan6.com, Medan - Dali ni horbo merupakan keju tradisional khas Tapanuli, Sumatra Utara. Dali ni horbo yang juga dikenal dengan sebutan keju Batak ini terbuat dari bahan utama susu kerbau.

Dikutip dari laman jadesta.kemenparekraf.go.id, dalam bahasa Batak, dali artinya susu dan horbo berarti kerbau. Pembuatan keju lokal ini bukan lah sebuah sebuah eksperimen baru, sebab tradisi mengolah susu kerbau ini telah dilakukan oleh para leluhur orang Batak.

Dali ni horbo atau nama lainnya bagot ni horbo telah menjadi menu sehari-hari masyarakat Batak. Bahkan, keju ini sudah menjadi salah satu menu masakan rumah.

Dali ni horbo banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Namun, eksistensinya mulai menurun karena jumlah peternak kerbau di Tapanuli dan Toba semakin sedikit.

Untuk membuat dali ni horbo, susu kerbau diperas kemudian diolah dengan cara tradisional, tanpa pengawet, dan tanpa melibatkan unsur kimia. Susu kerbau baru bisa diperah ketika bayi dari induk kerbau sudah berumur satu bulan.

Hal ini dilakukan agar bayi kerbau tidak kekurangan gizi karena masih mengandalkan air susu dari induknya. Uniknya, pemerahan susu kerbau ini hanya diambil dari satu puting.

Puting susu kerbau ada empat dan hanya satu yang diambil susunya untuk membuat keju, tiga lainnya menjadi hak bagi si bayi kerbau. Biasanya pemerahan susu dilakukan pukul enam pagi agar tidak mengganggu anak kerbau.

Pada proses pemerahan susu pun dilakukan dengan hati-hati agar tetap higienis dan memperhatikan kenyamanan induk kerbau. Sebelum diperah, puting susu induk kerbau akan dibersihkan dengan air hangat, sekaligus merangsang agar air susu bisa keluar.

Setelah susu selesai diperah, maka pengolahan dali ni horbo pun dimulai dengan merebus susu selama 10 menit. Penting untuk menambahkan air perasan nanas dan daun pepaya.

Cara ini dilakukan untuk membantu susu agar dapat mengental sekaligus mengurangi bau amis. Sambil merebus susu, pastikan pisahkan buih-buih yang mengambang di bagian atas dan perlahan akan mulai mengental.

Setelah direbus, dali ni horbo bisa didinginkan dan siap disantap. Sekilas, tampilannya berwarna putih dan padat serupa tahu.

Namun, aroma susunya cukup kuat dan rasanya gurih. Dalam bentuk bongkahan keju, makanan ini bisa langsung dinikmati begitu saja. Keju lokal biasanya dimasak dengan bumbu tradisional seperti arsik atau na niura kemudian dimakan dengan nasi.

Keju tradisional dali ni horbo dibanderol dengan harga mulai Rp5.000 sampai Rp15.000. Meski keju ini dibuat tanpa pengawet, para penjual punya cara tersendiri untuk membuatnya lebih tahan lama untuk dibawa ke luar kota.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.