Sukses

Fakta yang Terjadi pada Tubuh saat Puasa

Kita akan mengalami peningkatan kesehatan dan merasa bugar karena telah menyelesaikan puasa yang panjang. Dan cara kita untuk mengahkirinya sangat penting dan berpengaruh.

Liputan6.com, Bandung - Hari Raya Lebaran sebentar lagi, tidak terasa hampir satu bulan lamanya kita puasa menahan lapar, dahaga dan emosi.

Pada awal menjalankan puasa di Bulan Ramadan, saat jadwal makan sahur tiba sangat berat rasanya tubuh digerakkan. Namun berbanding terbalik saat usai berbuka puasa, tubuh sangat berat digerakkan akibat kelebihan porsi makanan yang dikonsumsi.

Namun secara tidak sadar, ternyata banyak hal yang terjadi pada tubuh manusia saat puasa. Efek yang dirasakan pun beragam tergantung dari bentuk dan berapa lama kita puasa.

Dicuplik dari laman Good Doctor, Kamis, 4 April 2024, paling umum kita rasakan mungkin pusing dan lemas karena tubuh tidak mendapat asupan makanan.

Untuk mengantisipasi hal itu, ada langkah-langkah pencegahan yang bisa kita lakukan sebelum puasa. Misalnya makan sedikit makanan untuk membatasi kalori yang masuk ke tubuh.

Hal lain yang bisa kita lakukan adalah memastikan tubuh cukup air (hidrasi) selama puasa. Kuncinya ada pada saat berbuka sampai sahur, cukupkan kebutuhan minum air sebanyak 2-3 liter pada masa itu. Minum sedikit demi sedikit agar tidak langsung keluar lewat air seni.

Selain hal-hal di atas, ternyata ada juga beberapa detil yang tubuh kita rasakan selama puasa. Berikut yang terjadi pada tubuh saat puasa dengan model tidak mengonsumsi makanan dan hanya mengnonsumsi air selama 12-48 jam:

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Puasa Hari 1-2

Tentu yang dirasakan tubuh adalah perasaan lapar. Ini adalah hal yang paling menantang saat kita berpuasa.

Kita tentu akan mengalami pengurangan energi di fase ini. Efek ini dapat menyebabkan mood kita menjadi jelek dan membuat kita menjadi mudah marah.

Faktanya, tubuh akan berinisiatif untuk mengubah material non karbohidrat seperti asam amino dan lemak dalam tubuh menjadi glukosa yang dibutuhkan untuk aktivitas.

Jadi, kita tidak perlu khawatir, dengan adanya proses ini maka tubuh justru menjadi lebih bijak dalam penggunaan energi sehingga detak jantung dan tekanan darah pun akan merendah.

 

3 dari 5 halaman

Puasa Hari 3-7

Pada fase ini, kita justru tidak terlalu merasa lapar, malahan akan merasa lebih energik. Hal ini dikarenakan dimulainya fase ketosis atau kondisi di mana hati memproduksi ketone sebagai energi.

Di fase ini, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber utama dari kebutuhan energi. Dengan adanya proses ini, maka rasa lapar pun akan cenderung berkurang dan kebutuhan energi jadi lebih terpenuhi.

Dari penjelasan di atas tentu kita sudah terbayang efeknya, kan? Pada fase ini tubuh mulai bersih-bersih lemak. Jadi jangan heran kalau kita lihat berat badan mulai menurun.

 

4 dari 5 halaman

Puasa Hari 8-15

Di fase ini kita akan merasakan tubuh mulai beradaptasi dan merasa puasa sebagai hal yang normal. Beberapa efek yang akan kita rasakan adalah meningkatnya mood dan kesehatan mental.

Bisa dibilang saat ini tubuhmu masuk dalam ‘mode penyembuhan’. Proses ini dimulai dengan sistem pencernaan mulai menyingkirkan penyebab stres atau stresor dan racun-racun yang kita tanggung setiap harinya.

Hasilnya, tubuh akan memiliki sedikit radikal bebas dan mulai mengurangi zat-zat oksidatif. Proses ini akan berujung pada meningkatnya sistem imun.

Secara kumulatif, akan ada peningkatan kesehatan yang tubuh alami. Dengan sedikitnya radikal bebas maka penuaan dini pun dapat dicegah.

 

5 dari 5 halaman

Puasa Hari 16 dan seterusnya

Akan ada keseimbangan tubuh yang kita rasakan di fase ini hingga akhir dari masa puasa. Apabila kita bisa sampai di fase ini, selamat! Anda berada di tempat di mana tidak semua orang pernah alami.

Fase ini adalah perpanjangan dan kesempurnaan dari ‘mode penyembuhan’ yang dialami di fase sebelumnya.

Semakin panjang kita berpuasa, maka semakin panjang juga waktu yang kita berikan pada tubuh untuk menyembuhkan dan membersihkan diri.

Kita akan mengalami peningkatan kesehatan dan merasa bugar karena telah menyelesaikan puasa yang panjang. Dan cara kita untuk mengahkirinya sangat penting dan berpengaruh.

Seberapapun panjang puasa, kita harus bisa meredakan nafsu untuk kembali memakan makan tidak sehat. Caranya adalah dengan banyak makan buah dan sayur agar pencapaian Anda tidak sia-sia.

Oleh karena itu, kita harus bisa jadikan hal ini sebagai awal baru dari pola makan. Penting untuk mengingat apa yang sudah kita capai dan efek yang dirasakan tubuh.

Yang paling penting, agar tubuh tetap dalam kondisi prima, berbuka dan sahur dengan makanan yang sehat, rendah lemak, dengan kalori yang cukup serta tubuh harus tetap terhidrasi.

Tujuannya antara lain agar keseimbangan yang ada di dalam tubuh tetap terjaga. Selamat menunaikan ibadah di sisa hari Bulan Ramadan 1445 H.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.