Sukses

Tambahan Ilmu Arsitektur Bagi Mahasiswa Sekolah Vokasi Undip

Gedung-gedung di Indonesia ternyata mengonsumsi energi secara boros, itu harus diubah konsepnya agar lebih ramah lingkungan.

Liputan6.com, Semarang - Mahasiswa Sarjana Terapan (D4) Prodi Teknik Infrastruktur Sipil dan Perancangan Arsitektur Sekolah Vokasi Undip Semarang mengikuti kuliah tamu, Jumat (1/3/2024).

Kuliah tamu menghadirkan pembicara yang merupakan Senior Advisor International Finance Cooperation (IFC) dan dosen Arsitektur dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jatmika A Suryabrata PhD dengan mengambil tema Designing for Greater Efficiency.

Kaprodi Asri Nurdiana ST MT mengatakan, kuliah tamu kali ini menghadirkan pakar arsitektur.

"Tujuan menghadirkan pembicara dari luar, agar mahasiswa Sekolah Vokasi Undip bisa sharing ilmu dan pengetahuan tentang berbagai hal," jelasnya saat membuka acara.

Jatmika A Suryabrata PhD, mengambil tema Designing for Greater Efficiency. Menurutnya, arsitektur sangat berperan dalam implementasi konsep pembangunan gedung.

Pertumbuhan gedung-gedung yang pesat justru berkontribusi pada pengeluaran CO2 yang tinggi, pemakaian air dan listrik yang banyak, serta lainnya.

"Saat ini emisi Carbon Dioksida (CO2) yang disebabkan operasional penggunaan AC (air conditioner) cukup tinggi. Indonesia termasuk negara di Asia dengan penggunaan AC yang tinggi," katanya.

Menurutnya, konsumsi energi gedung-gedung di Indonesia lebih boros dari negara Asia lainnya. Ia menyebut arsitek harus konsen membuat bangunan yang punya prinsip menerapkan pembangunan hijau. Ini mengingat pertumbuhan pembangunan gedung di Indonesia jauh lebih tinggi dari pada negara lain.

Menurutnya, semakin baik desain gedung, maka keuntungan untuk kebaikan lingkungan yang didapat juga semakin besar. Apalagi Indonesia juga punya komitmen untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. 

"Anda sebagai arsitek punya peran penting di dalamnya. Pada waktu mendesain bangunan, maka pikirkan konsep green, hemat air, hemat AC, listrik, biaya operasional dan lainnya," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini