Sukses

Kesal Kaca Mobil Pecah Dilempari Batu, Kernet Aniaya ODGJ hingga Tewas

Diduga kesal dilempari mobilnya dilempari batu hingga kaca bagian depan pecah, seorang kernet tangki Pertamina tega menganiaya korban yang merupakan ODGJ.

Liputan6.com, Lampung - Satreskrim Polresta Bandar Lampung mengungkap motif MAY (21) warga Kecamatan Kertapati, Sumatera Selatan tega menganiaya korban yang merupakan Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) hingga tewas di Bandar Lampung

Pelaku yang merupakan kernet mobil tangki milik Pertamina itu mengaku kesal karena kendaraannya tersebut dilempari batu oleh korban hingga kacanya pecah.

Kepada wartawan, Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Komisaris Dennis Arya Putra mengatakan bahwa peristiwa penganiayaan yang dilakukan pelaku didasari karena kesal. 

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, pelaku megaku menganiaya korban karena kesal mobilnya itu dilempari batu hingga kaca bagian depan pecah," kata Dennis, Senin (19/2/2024).

Dennis menuturkan, pelaku yang kesal saat itu langsung turun dari mobil sambil membawa pipa besi dan langsung menganiaya korban hingga akhirnya tewas. 

"Mengetahui kaca mobil bagian depan pecah, pelaku langsung turun dari mobil membawa pipa besi, peristiwa penganiayaan pun terjadi hingga korban terjatuh dan tewas," ungkap Dennis. 

Untuk menanggung akibat perbuatannya, kini pelaku ditahan di Mapolsek Kedaton dan disangkakan telah melanggar pasal 351 ayat 3 dan atau 338 KUHPidana. 

"Karena melakukan penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa seseorang. Pelaku terancam pidana penjara selama 7 tahun kurungan," sebutnya.

Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda berinisial MYA (21) dengan sadis menganiaya ODGJ hingga tewas di Jalan Teku Umar, Kecamatan Kedaton, Kota Bandar Lampung, pada Rabu (14/2/2024) sekitar pukul 09.30 WIB.

Pelaku itu merupakan kernet mobil tangki Pertamina warga Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan. Saat ini MAY masih dalam pemeriksaan polisi.

Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, peristiwa penganiayaan itu terungkap ketika warga menemukan jasad seorang pria tewas bersimbah darah.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini