Sukses

Cerita Atlet Asal Sukabumi Raih Medali Emas Kejuaraan Kickboxing, Dulu Jadi Tukang Parkir

Ruhyat Adul seorang atlet kick boxing asal Kota Sukabumi, berhasil raih medali emas dalam laga pertamanya pada kejuaraan kickboxing tingkat Jawa Barat yang digelar di Kabupaten Cianjur.

Liputan6.com, Sukabumi - Lima atlet kickboxing binaan Rumah Inspirasi Alus Pisan (RIAP) asal Kota Sukabumi berhasil meraih medali emas dalam laga Boxing Fight Night yang berlangsung di D’Colonel Cafe, Jalan Sindangpalay Kecamatan Cipanas Kabupaten Sukabumi.

Pelatih Sekaligus Official Mixed Martial Arts (MMA) Jabar, Dede Galib mengatakan, laga kickboxing yang digelar pada Sabtu (23/12/2023) itu diikuti 42 partai dari kota dan kabupaten tingkat provinsi Jawa Barat. Kota Sukabumi sendiri mengirimkan 9 atlet dalam kategori amatir, 5 diantaranya berhasil meraih medali emas.

“Kemarin itu pertandingan kick boxing di Cianjur ada pro dan amatir kemarin itu kita nurunin 9 atlet yang pertandingannya itu semuanya 42 partai ada 2 tambahan. Kita nurunin atlet 9 Alhamdulillah dari 9 itu 5 menang 4 kalah,” kata Dede saat ditemui di lokasi latihan, RIAP Kota Sukabumi, Minggu (24/12/2023).

Dede mengatakan, 8 atlet tersebut telah dilatih selama kurang lebih satu bulan. Pertandingan kickboxing ini, merupakan ajang pertama bagi kesembilan atlet tersebut yang terbagi dalam beberapa kelas mulai dari kelas 37 kilogram sampai kelas berat badan 76 kilogram. Kelima peraih medali emas itu diantaranya, Muhammad Alby Rizky, Rifky Maulana, Andra Alamsyah, Ruhiyat Adul, dan Fuja Revansa.

“Alhamdulillah kita nurunin itu kan baru latihan cuman satu bulan ya. Alhamdulillah kita nurunin atlet itu menang 5 itu udah sangat luar biasa karena mereka baru latihan hanya satu bulan, yang lain ada yang udah satu tahun ada yang setengah tahun tapi atlet kita yang baru pemula dari Sukabumi Alhamdulillah sangat membanggakan,” ujarnya.

Laga yang berlangsung di Kabupaten Cianjur itu, kata dia, merupakan pertandingan pertama para atlet yang diutus dari Kota Sukabumi ini. Kendati demikian, gelar juara bisa diraih kelima petarung dari delapan atlet yang dikirim.

“Yang diikutinya semua baru pertama kejuaraan yang turun itu baru pertama juara karena kan baru satu bulan juga atlet yang baru-baru. Terutama ada kita menurunkan atlet Junior di usia 11 tahun yaitu Muhammad Albi yang baru latihan dua Minggu Alhamdulillah kemarin juara juga,” ungkapnya.

Pihaknya sengaja mengirim atlet kategori pemula dalam pertandingan kali ini, menurutnya laga itu bisa meningkatkan jam terbang atau pengalaman tanding para atlet kelas amatir. Ke depan, pihaknya juga berencana akan mengirimkan para atlet pemenang tersebut di pertandingan yang akan di gelar di Bandung pada tahun 2024 mendatang.

“Jadi yang kemarin turun itu karena kejuaraan hanya amatir di tingkat provinsi jadi kita menurunkan atlet yang baru-baru supaya jam terbangnya dia kalau misalkan pertandingan yang lebih besar tidak down. Entar buat kejuaraan yang ada di Bandung yaitu tingkat sekolah,” jelasnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dulu Juru Parkir, Cerita Salah Satu Peraih Medali Emas pada Kejuaraan Kickboxing

Salah satu juara kickboxing peraih medali emas, Ruhiyat Adul (30) kelas berat 76 kilogram mengungkapkan, dirinya tak menyangka bisa memenangkan pertandingan tersebut. Terlebih, latihan menuju laga tersebut baru berlangsung selama dua minggu.

“Kebetulan kita persiapan itu nyampe dua minggu berlatih tiap hari sama pelatihnya digenjot terus untuk lebih memaksimalkan di pertandingan. Iya, baru dua minggu ada kesempatan tanding langsung, yaudah ikut aja dulu makanya gak nyangka bakal menang juga,” ungkap Ruhiyat yang akrab disapa Adul.

Saat pertandingan berlangsung, Adul mengaku sempat grogi, karena momen tarung itu kali pertama dirinya berlaga di atas ring. Teriakan penonton, kata dia, yang memicu perasaan percaya diri itu sedikit menurun.

“Menghadapi grogi pas waktu di ring itu beda dengan pas latihan juga, pas udah di ring mah beda lagi gimana nih cara menghadapinya, intinya persiapan mental harus bener-bener. Kalau dari pribadi penonton suka teriak-teriak itu yang membuat grogi sebenarnya, demam panggung karena perdana saya main selama tanding itu,” ungkapnya. 

Dia juga menceritakan kisahnya sebelum menggeluti dunia tanding bela diri kickboxing, mulai dari menjadi juru parkir hingga pengemudi ojek online dilakoni Adul hingga bergabung bersama Rumah Inspirasi Alus Pisan, lalu memulai latihan olahraga bela diri.

“Dulu saya juga pernah kerja parkiran kerja kaya gitulah markiran di jalan, sampai akhirnya ketemu sama pak Haji Dadang , akhirnya ditarik sama bapak untuk ke RIAP ini, iya seperti gitu dijalan. Lama sih hampir 2 tahun, kerja di parkiran kadang ngojek atau apa aja serabutan,” tuturnya.

3 dari 3 halaman

Jadi Wadah Menggembangkan Bakat Anak Muda

Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo mengatakan, pihaknya juga turut mengapresiasi torehan prestasi yang diraih para atlet kickboxing tersebut. Menurutnya, keberadaan Rumah Inspirasi Alus Pisan (RIAP) bisa menjadi wadah para remaja dalam menyalurkan hobi. Sehingga dapat mencegah terjadinya aksi kenakalan remaja.

Dia mengatakan, apresiasi itu diberikan, agar bisa menjadi motivasi untuk melakukan kegiatan positif. Salah satunya melalui binaan RIAP yang mewadahi pelatihan seni musik, hingga olahraga bela diri.

"Iya, jauhi hal-hal yang negatif baik itu tawuran maupun kenakalan remaja yang lainnya. Mari kita ukir prestasi dengan bergabung di Rumah Inspirasi Alus Pisan, baik itu di bidang seni, olahraga. Sehingga kita gali bakat-bakat prestasi dan potensi dari anak-anak muda," kata Ari.

Sementara itu, Founder Rumah Inspirasi Alus Pisan, H. Dadang Kuswandi mengaku bangga, lantaran anak binaan dari RIAP ini, berhasil meraih prestasi gemilang, meskipun dalam pertandingan kali pertama mereka.

"Semoga keberhasilan lima atlet yang meraih medali pada pertandingan kickboxing di Cianjur itu, bisa jadi bahan motivasi buat anak- anak warga Sukabumi," ucap Dadang.

Dia menjelaskan, Rumah Inspirasi Alus Pisan tidak hanya bergerak dalam bidang olahraga, tetapi juga dalam seni seperti musik. Selain itu, pihaknya juga telah merekrut anak-anak geng motor yang memiliki minat dalam dunia musik dan olahraga, untuk diarahkan mengembangkan bakat mereka dalam hal-hal yang positif.

"Semoga ini menjadi contoh yang baik, supaya kita tidak ada kenakalan yang sudah-sudah terjadi di sini. Alhamdulillah sekarang sudah berkurang, mungkin berkat Pak Kapolres Ari juga," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.