Sukses

Mantan Wali Kota Solo Bantah Pernyataan Gibran Rakabuming Raka Kala Debat Cawapres Lawan Cak Imin

Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo membantah pernyataan Gibran saat debat cawapres yang menyebutkan anggaran dan proyek dari pemerintah pusat semasa wali kota sebelumnya lebih besar dibandIngkan saat ini.

Liputan6.com, Solo - Mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo membantah pernyataan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka yang dalam debat cawapres menyebut jatah proyek dan anggaran dari pemerintah pusat lebih banyak pada era Wali Kota Solo sebelumnya dibandingkan saat ini yang jabatan Wali Kota Solo dipegang putra sulung Presiden Jokowi itu.

Hal tersebut mencuat ketika Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar mengenai tips dan trik membawa proyek besar ke Kota Solo. Bahkan, saat menjawab pertanyaan itu, Gibran sempat membandingkan jumlah proyek dan anggaran dari pemerintah pusat di Kota Solo lebih besar saat Wali Kota Solo masih dijabat FX Hadi Rudyatmo.

"Kalau pada saat saya, lha yo nggak, lebih besar Mas Gibran lah," kata mantan Wali Kota Solo yang juga Ketua DPC PDIP Solo yang akrab disapa Rudy saat ditemui di sela-sela acara nobar debat cawapres di Joglo Pucangsawit, Solo pada Jumat malam (22/12/2023).

Dalam kesempatan itu, dia pun mengatakan sebenarnya jawaban dari pertanyaan cawapres nomor 1 terkait banyaknya proyek dan anggaran APBN untuk pembangunan di Kota Solo itu terkait dengan posisinya Gibran sebagai anak Presiden Jokowi. "Jawaban (dari pertanyaan itu) cuma satu saja, ya karena anak presiden gitu lho," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rudy Butuh Waktu 4 tahun

Selanjutnya, FX Rudy mencoba membandingkan dengan masa pengajuan sejumlah proyek ke pemerintah pusat yang membutuhkan waktu lama dibandingkan wali kota saat ini. Seperti halnya proyek pembangunan fly over Manahan dan flyover Purwosari untuk menutup perlintasan sebidang itu membutuhkan waktu yang cukup lama untuk persetujuan dari pemerintah pusat.

"Oh enggak (tidak dalam waktu satu dua tahun untuk pengajuan), saya sudah empat tahun itu baru disetujui. Jadi tidak langsung mengocor (cair) itu tidak. Seperti yang di rel layang itu kita ajukan sebelum saya selesai itu perencanaan viaduk sudah ada semua," ujar dia.

Selanjutnya, Rudy menyinggung soal pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo jika peletakan batu pertama rencananya akan dilakukan ketika dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Hanya saja, ia meminta kepada panitia pembangunan masjid hadiah dari pemerintah Uni Emirat Arab agar peletakan batu pertama menunggu wali kota yang baru.

"Saya sampaikan pembangunan masjid itu, saya masih jadi wali kota sebelum selesai kan mau peletakan batu pertama. Namun, saya minta biar wali kota yang baru saja," ujar dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.