Sukses

Nobar Debat Kandidat Cawapres, Ono Surono: Lembaga Survei Tidak Jadi Pegangan PDIP

Para pendukung meneriakkan yel-yel dan semangat kemenangan terutama saat pasangan Cawapres Mahfud Md memberikan argumennya

Liputan6.com, Cirebon Sejumlah kader hingga relawan dari PDIP Kota Cirebon mengikuti kegiatan nonton bareng debat kandidat Cawapres. 

Mereka yang komitmen memenangkan Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud Md itu berkumpul di DPC PDIP Kota Cirebon. Para kader terlihat fokus menyaksikan jalannya debat kandidat.

Mereka meneriakkan yel-yel dan semangat kemenangan terutama saat pasangan Cawapres Mahfud Md memberikan argumennya. 

"Kita bisa saksikan sendiri bagaimana kualitas cawapres menyampaikan visi misi program kemudian saling tanya jawab dengan tema ekonomi apbn apbd dan sebagainya. Kami sangat yakin pasangan Ganjar-Mahfud akan menang," kata Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono, Jumat (22/12/2023).

Ono sendiri mengaku optimis paslon nomor urut 3 akan mendapat 40 persen suara di Jawa Barat. Dalam upaya tersebut, PDIP tidak mengandalkan satu pun hasil lembaga survei yang dirilis ke publik. 

Ono mengaku, PDIP mengandalkan gerakan struktural partai, caleg dan relawan turun terus menerus ke rumah warga. Mengenalkan paslon Ganjar-Mahfud dan visi misi paslon. 

"Karena kita sudah tahu diwanti-wanti oleh TPN bahwa akan ada hasil survei dari banyak lembaga survei yang menangkan paslon Prabowo-Girbran. Semua terindikasi atau diduga terafiliasi dengan paslon nomor urut 2. Sehingga bagi PDIP tidak ada satu lembaga survei yang jadi pegangan kita," kata Ono. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perbaikan

Ono yakin paslon nomor urut 3 akan mendulang 40 persen suara di Jawa Barat. Ia menyebutkan, pada Pilpres 2024 ini jumlah relawan, struktural hingga Caleg lebih banyak dari pemilu 2014 dan 2019. 

Pada Pilpres 2024 ini, paslon nomor urut 3 membawa visi misi dan program perbaikan. Visi misi tersebut selaras dengan fakta yang ada di masyarakat bahwa masih banyak masalah yang harus diperbaiki. 

"Misalnya soal perijinan OSS yang terpusat di pemerintah pusat ternyata mash banyak kendala di daerah. Seperti ijin kapal di Cirebon Indramayu mereka kesulitan bukannya percepat keluar izin tapi dengan adanya migrasi kapal 30 GT yang tadinya ijin ke provinsj dan pusat malah memperlambat," ujar Ono. 

Kemudian soal IKN yang menghabiskan anggaran Rp 500 triliun namun masih sedikit investor yang masuk. Sebagian besar investor daro dalam negeri sehingga tidak sesuai dengan rencana. 

Menurut Ono, seharusnya antara pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan infrastruktur harus selaras dan keduanya sangat penting. 

"Makannya beberapa program Paslon nomor urut 3 yaknj satu keluarga satu sarjana. Lalu pendidikan yang tidak membebankan sama sekali kepada rakyat. Peningkatan SDM sangat penting dan harus selaras dengan infrastruktur," ujar Ono.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini