Sukses

Kemarau Panjang Produksi Beras di Bonebol Malah Naik, Kok Bisa?

Tak hanya stabil, Bone Bolango disebut sebagai daerah yang produksi berasnya terbesar dibandingkan daerah lain di tanah serambi madinah.

Liputan6.com, Gorontalo - Kemarau panjang dampak El Nino yang masih melanda Provinsi Gorontalo memukul keras semua sektor pertanian di Provinsi Gorontalo. Tidak hanya di Gorontalo, krisis air hingga gagal panen akibat kemarau, banyak terjadi di beberapa daerah di Indonesia.

Namun, pengecualian terjadi di Kabupaten Bone Bolango (Bonebol), Gorontalo. Meski diterjang kemarau panjang, produksi beras tetap stabil.

Tak hanya stabil, Bone Bolango disebut sebagai daerah yang produksi berasnya terbesar dibandingkan daerah lain di tanah Serambi Madinah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait produktivitas padi sawah di Bonebol tertinggi dan meningkat dari tahun sebelumnya.

Bahkan angka peningkatan ini merupakan paling tinggi di antara Kabupaten dan Kota lainnya se-Provinsi Gorontalo. Tercatat, produktivitas padi meningkat dari 45,87 (ku/ha) meningkat menjadi 56,58 (ku/ha).

Tentu ini merupakan sebuah pencapaian di tengah musim kemarau yang berkepanjangan tahun ini. Dengan begitu, Kabupaten di ujung timur Gorontalo itu, tidak perlu khawatir dengan ketersediaan beras.

 

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengamatan Hama

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bone Bolango Yusbar Ismail bilang, hal yang dilakukan saat kemarau yakni dengan memperkuat pengelolaan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi sawah.

Kemudian dilakukan pendampingan bersama dengan teman-teman penyuluh dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dalam rangka melakukan pengamatan pengendalian hama telur penggerek batang padi di persemaian.

"Produktivitas padi meningkat dilakukan dengan memperkuat pengelolaan pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi," kata Yusbar.

Menurutnya, hama merupakan penyakit tanaman yang sangat besar pengaruhnya terhadap peningkatan produksi. Keberadaan hama penggerek batang, dilakukan pemantauan pada saat persemaian, sehingga kegiatan pengendalian dilakukan terus dilakukan.

Ia menambahkan, kegiatan ini tentu akan terus dilakukan, apalagi dengan melihat pencapaian ini. Mudah-mudahan menjadi pendorong kedepan untuk peningkatan produktivitas padi di Kabupaten Bone Bolango.

"Hama yang terus kami berantas, itu yang kami lakukan," ujarnya.

Sementara kondisi cuaca panas ekstrim yang melanda kala itu jadi kekhawatirannya. akan tetapi pengairan irigasi tetap cukup, walaupun di akhir musim tanam pihaknya agak stres.

Alhasil, tanaman padi bisa terselamatkan dengan melakukan kerja sama dengan balai wilayah sungai yang mengelola perairan yang ada di Kabupaten Bone Bolango.

“Mereka melakukan pergiliran pengaturan penggunaan air ke petakan sawah, sehingga sangat membantu untuk kita. Walaupun daerah lain kesulitan air, kita di Bone Bolango masih cukup,” ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.