Sukses

Ramai-Ramai Bantu Ribuan Jiwa yang Terdampak Krisis Air di Karawang

Krisis air bersih telah menghantui ribuan jiwa di Kabupaten Karawang. Beruntung, banyak pihak yang membantu kesulitan warga terdampak kekeringan itu.

Liputan6.com, Karawang - Ribuan jiwa di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dikabarkan mulai kesulitan mencari sumber-sumber air bersih yang tersisa untuk keperluan sehari-hari. Pasalnya, sumber air bersih di wilayah mereka telah mengering karena terdampak kemarau panjang.

Pemkab Karawang pun, saat ini telah menetapkan status siaga kekeringan hingga 30 Oktober mendatang. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, saat ini sudah ada 13 desa sejumlah kecamatan yang telah terdampak kekeringan dan rawan krisis air bersih.

Sejauh ini, pemerintah dan beberapa pihak lainnya telah berjibaku dan bahu-membahu untuk melakukan penanggulangan dampak kekeringan ini. Sejumlah pihak, secara guyub menyalurkan air bersih kepada warga yang telah mengalami krisis air bersih tersebut secara kontinyu guna membantu meringkan beban mereka.

Salah satu permukiman warga yang terdampak kekeringan parah di wilayah Karawang Selatan. Sebut saja di antaranya, Kecamatan Tegalwaru, Kecamatan Pangkalan, dan Kecamatan Ciampel. Selain pemerintah, sampai saat ini sejumlah pihak juga terus menyalurkan bantuan air bersih. Seperti yang telah dilakukan PT Pupuk Kujang Cikampek.

VP Komunikasi Perusahaan Pupuk Kujang, Arief Rachman menuturkan, perusahaannya turut andil untuk menyalurkan bantuan air bersih setelah mendapat informasi ada warga di wilayah ini yang mengalami krisis air, terutama untuk kebutuhan mandi cuci dan kakus (MCK).

"Dalam penyaluran air bersih gratis kepada warga yang terdampak ini, kami berkolaborasi dengan Baitul Maal Pupuk Kujang (BMPK) dan sejumlah anak perusahaan lainnya, seperti KIKC dan Kujang Tirta Sarana," ujar Arief dalam keterangannya, Jumat (13/10/2023).

Menurut Arief, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat. Di tahap pertama ini, Pupuk Kujang menargetkan untuk menyalurkan 52.000 liter air bersih di wilayah Karawang Selatan dan Kecamatan Cikampek. Untuk wilayah Karawang Selatan, disalurkan sebanyak 3.000 liter air untuk 2.024 jiwa di 4 desa yaitu, Cintalanggeng, Kutamanah, Tamanmekar, termasuk Dusun Rawanabo dan Parungsela di Telukjambe.

"Sebagian Wilayah Karawang Selatan memang dikenal sebagai daerah yang menjadi langganan kekeringan setiap kemarau panjang. Jadi bantuan ini, kami fokuskan di daerah tersebut," jelas dia.

Sementara untuk di wilayah Kecamatan Cikampek, lanjut dia, air bersih ini disalurkan kepada warga Desa Dawuan Tengah dan Kalihurip. Adapun bantuan air bersih di Cikampek, didistribusikan dua kali dalam sepekan.

Dia berharap, dengan bantuan air bersih ini masyarakat yang terdampak kekeringan ini bisa terbantu dan tidak lagi harus mengambil bahkan membeli air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sementara itu, Suhud (57), salah seorang warga Desa Dawuan Tengah yang terdampak krisis air bersih itu mengaku, di musim kemarau kali ini keluarganya kerap kesulitan mendapat air bersih. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, ia sampai mengambil air dari rumah kakaknya di dusun tetangga.

"Sumur di kami sudah mengering dan popma tak sanggup mengambil air tanah. Setiap hari selalu mengambil air sebanyak 100 liter. Tapi setelah ada bantuan dari Pupuk Kujang, kebutuhan air harian telah terpenuhi," ujarnya singkat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini