Sukses

Mendadak Status Udara Ibu Kota Baru Kalsel Sangat Tidak Sehat, Ada Apa?

Pencemaran udara semakin meningkat seiring dengan faktor cuaca dan tantangan sebagai daerah yang memiliki wilayah bergambut.

Liputan6.com, Banjarbaru - Polusi udara tidak hanya terjadi di Ibu Kota Jakarta, namun juga di Ibu Kota Kalimantan Selatan (Kalsel) yang baru yakni Kota Banjarbaru. Pencemaran udara semakin meningkat seiring dengan faktor cuaca dan tantangan sebagai daerah yang memiliki wilayah bergambut.

Upaya pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), belum mampu membendung peningkatan polusi udara yang semakin parah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Kalsel, Goeroeh Tjiptanto menyebutkan jika kualitas udara di langit ibu kota Kalsel, kota Banjarbaru yang baru ini berstatus sangat tidak sehat.

“Hari Sabtu ini, tanggal 2 September 2023 terpantau kualitas udara di Banjarbaru sangat tidak sehat menuju bahaya,” kata Goeroeh Tjiptanto kepada Liputan6.com.

Pantauan tersebut diukur oleh alat Konsentrasi Partikulat PM2.5 dengan metode Bam Beta Antinonesian monitoring atau penyinaran sinar beta yang terletak di kantor BMKG di Banjarbaru dan di Kotabaru. Untuk di Kotabaru, Pulau Laut yang berlokasi di stasiun meteorologi Gusti Syamsul Alam disebutkan kualitas udara terpantau sejak dini hari sampai pukul 08.00 Wita mengalami fluktuasi.

 

 

“Dari kisaran baik hingga sedang pada level yang terendah, artinya udara cukup aman dan sehat namun di Banjarbaru sendiri itu di lokasi Stasiun Klimatologi jalan Trikora pada tengah malam hingga dini hari sudah pada level sedang,” lanjutnya.

Hingga pada pukul 05.00 Wita sampai 07.00 pagi meningkat hingga level tidak sehat. Sementara pada pukul 7.30 hingga 08.00 Wita pada level sangat tidak sehat dan arah angin dari tenggara cuaca cerah dan suhu meningkat.

“Semoga di siang hari kualitas udara membaik karena terangkat ke atmosfer dengan catatan di bawah tidak ada penambahan asap karena lahan yang terbakar,” harapnya.

Kejadian polusi udara ini kerap terjadi sejak beberapa pekan yang lalu, ini diakibatkan oleh asap karhutla yang melanda di beberapa wilayah Kota Banjarbaru sendiri serta daerah tetangga.

Simak Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.