Sukses

Kronologi Penangkapan Buaya Raksasa di Lombok Tengah, Pemangsa Manusia?

BKSDA Provinsi NTB bersama Bali Reptile Rescue dan warga berhasil menangkap seekor buaya berukuran raksasa sepanjang 4 meter yang selama ini meresahkan masyarakat di Desa Bangkat Parak

Liputan6.com, Lombok Tengah - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), bersama Bali Reptile Rescue dan warga berhasil menangkap seekor buaya sepanjang 4 meter yang selama ini meresahkan masyarakat di Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.

Penangkapan buaya itu viral setelah videonya menyebar di media sosial dan menjadi tontonan warga setempat.

"Iya, telah ditangkap, lokasinya di Sungai Desa Bangkat Parak, Kecamatan Pujut," kata Kapolsek Kawasan Mandalika, Iptu Kadek Suhendra di Praya, Ahad.

Sementara itu, Babinsa Desa Bangkat Parak, Sertu Ahmad Arifin mengatakan penangkapan buaya raksasa itu dilakukan bersama BKSDA NTB dan BKSDA Bali serta masyarakat setempat pada Sabtu malam pukul 19.00 Wita.

"Seekor buaya dengan panjang empat meter telah ditangkap," katanya.

Ia mengatakan, kemunculan seekor buaya yang sempat menghebohkan warga Desa Bangkat Parak tersebut dulu sempat viral, karena kemunculannya tidak terduga.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buaya Pemangsa Manusia?

Itu pun terjadi setahun sekali pada saat musim hujan dan sempat pada tahun 2016 buaya tersebut juga muncul di tempat yang sama.

"Namun, pada saat kemunculannya waktu itu kami sebagai Babinsa bersama pemerintah desa setempat melakukan berbagai upaya pemasangan himbauan di sepanjang Sungai Arung arung untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan," katanya.

Namun, keresahan tersebut muncul hingga harus dilakukan penangkapan, karena buaya tersebut sempat dikabarkan memakan korban jiwa. Sehingga pemerintah Desa Bangkat Parak bekerjasama dan berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumberdaya Alam NTB dan Bali untuk melakukan penangkapan dan mengevakuasi buaya tersebut ke tempat penangkaran di Mataram NTB.

"Buaya yang ditangkap dievakuasi oleh tim BKSDA ke pusat konservasi di Mataram, Nusa Tenggara Barat," katanya.

Harapannya semoga tidak ada lagi buaya lain yang muncul di Sungai Tarung Arung sehingga keresahan dan ketakutan warga akan buaya tidak berlarut larut.

"Semoga tidak ada Buaya lain yang muncul," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.