Sukses

Allahu Akbar, Ini Malam Takbiran Paling Meriah di Manado dalam 3 Tahun Terakhir

Ini merupakan malam takbiran paling meriah dalam 3 tahun terakhir di Manado. Di mana beberapa tahun sebelumnya, kegiatan ini dibatasi akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Liputan6.com, Manado - Ribuan warga Manado, Sulut, dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat turun, Jumat (21/4/2023) malam, ke jalan untuk mengikuti pawai takbiran dalam rangka menyambut Hari Raya Lebaran Idul Fitri 1444 H.

Ini merupakan malam takbiran paling meriah dalam 3 tahun terakhir di Manado. Di mana beberapa tahun sebelumnya, kegiatan ini dibatasi akibat pandemi Covid-19 yang melanda dunia.

Pantauan Liputan6.com, ratusan kendaraan roda dua dan empat melintas sejumlah ruas jalan protokol di Kota Manado mulai dari Jl 17 Agustus, Jl Babe Palar, Jl Bethesda, dan Jl Pierre Tendean.

Meski dibanjiri ribuan warga, namun pelaksanaan malam Takbiran ini berjalan dengan lancar dan aman. Aparat gabungan dari Polisi, TNI, Sat Pol PP, dan Dinas Perhubungan tampak mengawal jalannya konvoi massa tersebut.

Bahkan aparat polisi tak segan-segan menghentikan kendaraan yang ugal-ugalan, serta pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm atau berboncengan lebih dari 2 orang.

Pawai takbiran yang dimulai sekitar pukul 19.30 Wita ini berlangsung dengan tertib dan lancar hingga berakhir sekitar pukul 21.30 Wita.  

Kelancaran jalannya malam Takbiran ini tak lepas dari kesigapan Polresta Manado dan tim gabungan dalam menjalankan strategi pengamanan.

Bahkan sejak sore hari, Polresta Manado menggelar tactical wall game (TWG). Simulasi strategi pengamanan tersebut dilakukan di ruang kerja Kapolresta Manado, pada Jumat (21/4/2023) sore.

Beberapa hal dibahas dalam TWG, terutama langkah antisipasi dalam mengamankan kegiatan malam takbiran dan perayaan Idul Fitri di wilayah Kota Manado.

Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait mengatakan, pihaknya juga melakukan rekayasa pengalihan arus lalu lintas saat malam takbiran.

”Sejumlah titik jalan akan kita lakukan pengalihan arus lalu lintas. Hal ini untuk menghindari kemacetan, mengingat padatnya arus lalu lintas menjelang lebaran, apalagi saat malam takbiran,” ujarnya.

Dia mengatakan, rekayasa lalu lintas ini juga untuk mengantisipasi euforia atau kegembiraan berlebihan para peserta takbiran keliling.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.