Sukses

Sa'er, Seni Vokal Aceh yang Agamis dan Sarat Pesan Moral

Dalam pertunjukkannya, sa'er biasanya didahului dengan pembacaan kutipan ayat-ayat Al-Qur'an atau hadis.

Liputan6.com, Aceh - Sa'er merupakan salah satu kesenian vokal yang bersifat keagamaan. Kesenian ini ada dan berkembang di masyarakat Gayo (Kabupaten Aceh Tengah) dan Kabupaten Bener Meriah Aceh.

Dalam praktiknya, kesenian ini biasanya mengandung pembahasan seputar akhlak, keimanan, dan kesusilaan. Selain itu, sa'er juga mengajak masyarakat agar hidup tentram dan selalu kompak.

Mengutip dari warisanbudaya.kemdikbud.go.id, kata "sa'er" diserap dari kata syair dalam bahasa Indonesia. Dalam kesenian Gayo, sa'er pun memiliki wujud berupa syair seni vokal bertema agama dan nasihat.

Selain itu, sa'er juga berkaitan erat dengan bahasa Arab, yakni syi'ir (sya'ir). Selain itu, istilah kesenian ini juga berkaitan dengan nama salah satu surat dalam Al-Qur'an, yakni Surat Asy-syu'ara yang artinya para penyair.

Terkait sejarahnya, tidak diperoleh secara pasti sejak kapan kesenian ini mulai berkembang di Aceh. Namun, jika dibandingkan dengan seni didong Gayo, maka sa'er lebih dulu berkembang.

Awalnya, sa'er hanya digunakan sebagai media pencerahan kepada masyarakat. Tentunya hal itu disesuaikan dengan tahapan dan kemampuan masyarakat dalam menyerap informasi.

Pengenalan ajaran-ajaran pokok dalam Islam dan pengaplikasiannya dalam kehidupan sehari-hari pun disampaikan melalui bahasa yang indah. Tak lupa, alunan suara juga menjadi hal penting yang mampu menarik perhatian masyarakat.

Dalam pertunjukkannya, sa'er biasanya didahului dengan pembacaan kutipan ayat-ayat Al-Qur'an atau hadis. Kemudian, dilanjutkan dengan penjelasan-penjelasan yang mudah dipahami.

Secara sederhana, sa'er merupakan tafsir dari ayat atau hadis yang berkenaan dengan tata cara atau pedoman dalam menjalani kehidupan. Dalam sa'er juga terdapat larangan, anjuran, dan ketentuan-ketentuan tentang norma agama.

Sa'er dimainkan di tempat-tempat tertentu dan dalam acara tertentu, seperti pesta perkawinan, turun mani (turun mandi), bereles (sunat rasul atau khitan), dan lainnya. Selain dari segi vokal, kesenian ini juga diiringi alat musik, seperti rebana, violin, gitar, suling, bass, drum, dan lain sebagainya.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.