Sukses

5 Fakta Banda Neira, Surga di Timur Indonesia

Banda Neira atau Banda Naira merupakan gugusan Pulau Banda yang terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku.

Liputan6.com, Ambon - Banda Neira atau Banda Naira merupakan gugusan Pulau Banda yang terletak di Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Pulau Banda Neira merupakan pulau utama dalam gugusan kepulauan Banda yang menjadi pusat administrasi Kabupaten Maluku Tengah.

Banda Neira menyimpan keindahan alam dan sejarah sekaligus. Bahkan Banda Neira disebut-sebut sebagai surganya timur Indonesia.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut fakta menarik Banda Neira Indonesia.

1. Penghasil Pala Terbaik di Dunia

Bada Neira dikenal oleh bangsa Eropa sebagai penghasil buah pala terbaik. Selain berfungsi sebagai penyedap rasa, pala bermanfaat sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit PES yang tengah melanda Eropa pada masa itu.

Portugis adalah bangsa Eropa yang pertama kali datang ke Banda Neira untuk melakukan transaksi jual beli rempah. Sementara itu, orang Belanda datang untuk menguasai kepulauan itu.

Banda Neira merupakan daerah pertama di nusantara yang dikuasai Belanda sebelum Batavia. Dahulu, segenggam komoditas buah pala nilainya setara dengan segenggam emas karena hanya bisa ditemukan di Kepulauan Banda.

Pada saat itu, pala diyakini hanya bisa tumbuh subur di sana. Sayangnya, saat ini popularitas Banda Neira sebagai penghasil pala mulai menurun bahkan tidak diketahui lagi oleh penduduk Indonesia sendiri.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

2. Hendak Ditukar Manhattan

Sebelum dikuasai Belanda, Pulau Run merupakan pulau milik orang karya Banda yang diserahkan kepada Ratu Elizabeth I dari Inggris. Sementara itu, Inggris dan Belanda berperang untuk menguasai perdagangan dunia.

Traktat Breda dikeluarkan untuk memberikan solusi damai bagi keduanya pada 31 Juli 1667. Salah satu isi dari traktat tersebut ialah Inggris harus mengakhiri kekuasaanya di Pulau Run, Kepulauan Banda dan menyerahkan pulau tersebut kepada Belanda.

Belanda pun menawarkan Nieuw Amsterdam kepada Inggris yang kini daerah tersebut sudah berganti nama menjadi Manhattan, New York, Amerika.

3. Tempat Pengasingan Bung Hatta dan Sutan Syahrir

Belanda melakukan pengasingan terhadap Bung Hatta dan Sutan Syahrir di Banda Neira pada 1936. Alasan di balik pengasingan tersebut ialah agar sikap Bunga Hatta dan Sutan Syahrir melunak kepada pemerintah.

Rumah pengasingan yang Bung Hatta tempati merupakan rumah milik Belanda yang disewa untuk dijadikan tempat tinggal. Selama pengasingan, Bunga Hatta membuka kelas sore anak-anak Banda Neira yang tidak memiliki akses untuk sekolah.

Keduanya diasingkan selama enam tahun di Banda Neira sebelum akhirnya dipindahkan ke Sukabumi, Jawa Barat.

4. Memiliki Banyak Situs Bersejarah

Salah satu situs sejarah yang masih terawat baik hingga saat ini ialah Benteng Belgica. Berdiri 30 meter di atas permukaan laut, ikon Banda Neira yang satu ini berbentuk segi lima yang berfungsi sebagai basis militer Belanda.

Benteng ini juga dikenal sebagai Pentagon Indonesia. Selain Benteng Belgecia, ada juga Benteng Nassau, Gereja Hollandsiche Kerk, Istana Mini Banda, dan bangunan bersejarah lainnya.

5. Sensasi Menyelam di Aliran Lava Purba

Sebagai salah satu destinasi wisata tertua di Indonesia, pesona Kepuluan Banda sudah tidak perlu diragukan lagi oleh dunia. Selain Banda Neira, di Kepulauan Banda terdapat 9 pulau vulkanik lainnya seperti, Pulau Lonthor, Pulau Ay, Pulau Run, Pulau Rosengain atau Hatta, Pulau Gunung Api, Pulau Pisang atau Syahrir, Pulau Karaka, Pulau Nailaka, dan Pulau Manukang.

Berada di bagian utara Gunung Api Banda, terdapat spot menyelam terbaik yang bernama Lava Vlow. Aliran lava akibat letusan yang terjadi pada 1988 menciptakan pertumbuhan terumbu karang dan memberikan kehidupan baru bagi biota laut yang ada di sana.

Salah satu biota laut yang wajib ditemui saat menyelam ialah Lion Fish. Bahkan kawasan ini disebut-sebut sebagai Temple of Lion Fish.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.