Sukses

Kelingking Bayi 8 Bulan Putus Diduga Tergunting Perawat di Palembang

Liputan6.com, Palembang Seorang perawat senior berinisial DN yang bertugas di Rumah Sakit Muhammadiyah, Palembang dilaporkan ke polisi oleh ayah pasien yang dirawatnya.

Perawat yang telah 18 tahun bekerja itu diduga melakukan kelalaian atau malpraktik sehingga menyebabkan jari kelingking bayi berusia delapan bulan putus.

Laporan yang dilayangkan oleh Suparman, ayah bayi itu, bernomor nomor LP/B/273/II/2023/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel perkara kesalahan menyebabkan orang luka berat. UU No 1 Tahun 1946 tentang Pasal 360 KUHP.

"Saya meminta pertanggungjawaban suster tersebut karena bagaimana nasib anak saya ke depannya. Saat masuk rumah sakit jari anak saya baik-baik saja," ujar Suparman, Sabtu (04/02/2022).

Peristiwa malang itu terjadi saat ND akan mengganti selang infus ke tangan mungil bayi yang mengalami demam tersebut pada Jumat (03/02/2022) pagi.

Kala itu selang infus di tangan kirinya tersumbat sehingga ia meminta suster rumah sakit untuk memindahkan ke tangan tangan. Namun, apalah daya peristiwa menyedihkan itu menghampirinya.

"Saya sudah mengingatkan perawat untuk membuka perbannya saja, tapi dia tidak mau dengar dan mengambil gunting besar sehingga jari kelingking anak saya terpotong," jelasnya dengan raut wajah sedih.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perawat Dinonaktifkan

Manajemen Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang pun tak tinggal diam dengan adanya kasus pengguntingan jari kelingking itu.

Perawat itu pun segera dinonaktifkan dari tugasnya yang telah berlangsung selama belasan tahun. Upaya damai dan kekeluargaan pun ditempuh pada kasus kelalaian ini.

“Kami juga sudah minta maaf ke keluarga korban atas kejadian ini,” jelas Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang, Muksin.

Tak hanya memecat petugas perawat itu, pihak rumah sakit pun memberikan perawatan ekstra untuk buah cinta Suparman dan Sri Wahyuni tersebut.

Usai mengalami kejadian tak terduga itu, bayi itu mendapatkan perawatan intensif melalui operasi penyambungan kembali jari yang terpotong.

"Bayinya kami tempatkan di ruang rawat VIP dan dijaga oleh 3 perawat serta dokter spesialis untuk pemantauan pascaoperasi," terang Muksin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.